Waspada Phishing Attack Incar Crypto, Filipina Target Basah

Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, mewanti-wanti phishing attack yang mengincar crypto, di mana Filipina menjadi target utama di Asia Tenggara.

Bitcoinist melansir laporan Kaspersky yang mengungkapkan bahwa jumlah serangan phishing kriptografi yang terdeteksi di negara itu melonjak sebesar 169,93 persen, mencapai total 24.737 serangan dalam setahun terakhir.

“Hanya Vietnam yang melampaui Filipina dalam hal jumlah serangan, dengan mengalami peningkatan mencolok sebanyak 64.080 kasus,” media crypto mengutip dari Kaspersky.

Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan dalam serangan phishing kriptografi, Kaspersky juga mencatat tren kontras dalam serangan malware.

Perusahaan keamanan siber melaporkan penurunan sebesar 54 persen dalam serangan malware yang terdeteksi, dengan total 15.372 pada tahun 2022, dibandingkan dengan 34.010 pada tahun sebelumnya.

Penurunan serangan malware ini konsisten dengan pola yang diamati di sebagian besar negara di wilayah tersebut, dengan satu pengecualian, yakni di Singapura.

Perusahaan keamanan Siber tersebut juga mengungkapkan bahwa rata-rata mencengangkan dari 400.000 file berbahaya baru per hari dilaporkan, menandakan peningkatan yang mengkhawatirkan sebanyak 20.000 file per hari dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Manajemen untuk Asia Pasifik di Kaspersky, Adrian Hia menekankan sifat yang terus berkembang dari phishing attack yang mengincar crypto ini.

“Para peretas memindahkan perhatian mereka ke tempat di mana uang berada,” katanya, merujuk kepada lanskap kripto.

“Selama pandemi, kriptografi populer di Filipina. Semua orang menggunakan kriptografi. Sekarang ini melambat, tetapi jumlah pengguna yang mengenal kriptografi masih ada,” tambah Hia.

Permainan berbasis blockchain yang populer, Axie Infinity, yang memberi hadiah kepada pemain dengan token digital yang dapat dikonversi menjadi uang tunai, memicu minat kriptografi di Filipina.

Bahkan, jumlah penggunanya mencapai puncak saat pandemi, karena tingkat pengangguran tinggi karena memberikan sumber pendapatan alternatif.

Pada satu titik, Filipina menyumbang sekitar 40 persen dari total pemain global Axie Infinity.

Karyawan perusahaan keamanan siber mengatakan serangan phishing dilakukan melalui tautan yang terdapat dalam email dan pesan seluler.

“Individu dibodohi untuk mengungkapkan informasi pribadi mereka, seperti rincian rekening bank dan alamat.”

Kaspersky menekankan bahwa upaya kolaboratif antara pemerintah, perusahaan keamanan siber, dan individu sangat penting untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh serangan phishing dan melindungi integritas lanskap kripto.

Perlu diketahui, pelaku phishing yang menyamar sebagai bagian dari perusahaan yang sah guna memperdaya calon korban untuk memberikan data pribadi seperti nomor tanda pengenal (seperti ID KTP), data kartu kredit, alamat dan kata sandi.

Bermodalkan informasi penting tersebut, peretas bisa mengakses tempat penyimpanan aset crypto korbannya, sehingga seluruh aset kripto di dalamnya pun dicuri tanpa hambatan. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait