Dampak jatuhnya FTX memberikan banyak sentimen dan prediksi dari berbagai pihak. Pada Jumat (18/11/2022), BTC memperoleh penolakan baru di US$17.000 akibat efek dari FTX. Harga Bitcoin pun diramalkan bisa di US$12.000, jika aksi jual terus begini.
Berdasarkan data dari TradingView dan Cointelegraph Markets Pro, BTC/USD gagal balik ke US$17.000 dalam seminggu ini.
Para analis memperkirakan prospek kripto ini akan semakin suram sebagaimana yang terjadi baru-baru ini.
“Menurunnya performa semua aset kripto akan bertahan sampai ketidakpastian tersebut teratasi, sepertinya jangka paling dekat adalah saat tahun baru,” ujar perwakilan perusahaan trading QCP Capital, dilansir dari Cointelegraph.
QCP juga memberikan ringkasan prediksi harga Bitcoin dan Ether (ETH) yang sekarang menurun akibat imbas dari FTX.
Update dari teori Elliott Wave pada Juni lalu membuktikan bahwa BTC/USD sekarang memiliki target US$12.000 dan ETH/USD US$800.
Namun, Cointelegraph melaporkan bahwa US$13.500 juga menjadi target penurunan terkini.
“Perlu diingat pasar kripto diperdagangkan layaknya komoditas sejak 2017 lalu. Jadi, potensi harga yang lebih rendah pada tahun baru bisa menjadi karakteristik dari bear market sell-off sebelumnya,” ujar QCP.
“Peristiwa bear di pasar saat ini membuat aset menjadi berisiko karena krisis keuangan global keuangan global,” ujar Cantering Clark, seorang trader dan analis.
Prediksi Harga Bitcoin: Dapatkah Mencapai US$18.000?
Walaupun demikian, beberapa pihak memiliki analisa dan pendapat berbeda untuk prediksi Bitcoin price tersebut.
Seorang analis dari Kitco News, Jim Wyckoff mengatakan Bitcoin memiliki ancaman baru dari penurunan harga tersebut. Namun, dilihat dari pergerakan harga terkini, kripto sepertinya memiliki kekuatan baru yang dapat menopangnya lebih jauh.
“Pergerakan harga sekarang menggambarkan bearish pennant pattern pada grafik harian. Namun, bull telah menstabilkan harga untuk mencegah ledakan bearish harga,” ujar Jim Wyckoff.
“Bulls sekarang memiliki sedikit tenaga di akhir minggu, tapi bear masih memiliki keuntungan teknikal untuk jangka pendek,” tambahnya.
Tampaknya, Bitcoin telah menghabiskan momentum penurunan dengan support level di US$16.200. Namun, BTC masih diperdagangkan di bawah level US$18.000, justru menjadi posisi support utama di minggu ini.
Menariknya, para analis berpendapat jika aset ini akan menghadapi momentum penurunan dengan potensi koreksi mencapai US$10.000.
Sepertinya BTC akan mencapai level tersebut mengingat pasar sedang penuh serta terkena dampak dari jatuhnya bursa kripto FTX.
Namun, harga Bitcoin diramalkan akan turun ke US$10.000 bisa menjadi support level baru karena dapat menarik perhatian para pembeli potensial. [az]