Anda bisa merebut hadiah bernilai jutaan rupiah dari webinar gratis ini. Webinar membahas soal strategi investasi lintas instrumen, termasuk investasi dan trading Bitcoin dan jenis kripto lainnya.
“Bertopik Pandemi Pergi, Kaya Menanti (PPKM), webinar ini menghadirkan 4 narasumber, yakni Indra Sjuriah (Co-Founder dan CMO Indogold), Natalia Rialucky (CSO TaniHub Group), Winarti Mira (Branch Manager PT CGS-CIMB Sekuritas Cabang Bandung) dan Gabriel Rey (Pendiri dan CEO Triv.co.id),” sebut Jordan Simanjuntak selaku pengelola acara itu.
Setiap peserta akan mendapatkan voucher Indogold bernilai Rp25 ribu dan juga berhak memperebutkan hadiah undian bernilai total Rp1 juta.
Acara akan digelar melalui Zoom pada Sabtu, 21 Agustus 2021, mulai pukul 13:00 WIB hingga 15:00 WIB. Untuk pendaftaran, klik di sini.
Tujuan dari webinar ini adalah mengetengahkan sejumlah peluang apik soal investasi lintas aset dan instrumen, mulai dari emas, saham, obligasi hingga aset kripto.
Investasi emas, misalnya, walaupun imbal hasilnya lebih kecil daripada imbal hasil investasi di Bitcoin, emas masih dianggap cara investasi yang lebih aman dan nyaman.
Demikian halnya dengan investasi di saham, dalam jangka panjang masih menjanjikan imbal hasil yang cukup luar biasa.
Investasi Bitcoin
Khusus investasi Bitcoin, walaupun termasuk aset pendatang baru, sangat diapresiasi positif misalnya oleh kalangan milenial.
Sepanjang tahun 2020 saja, imbal hasil Bitcoin mencapai lebih dari 300 persen. Ini disebabkan, sejumlah besar perusahaan, sebut saja Tesla, SpaceX, Twitter dan MicroStrategy membeli Bitcoin sebagai bagian dari neraca keuangannya.
Bagi perusahaan-perusahaan berkelas dunia itu, Bitcoin efektif untuk menangkal turunnya suku bunga dan dampak inflasi yang buruk di masa depan, sebagai akibat dari pandemi COVID-19.
Dalam hal Tesla misalnya, pada akhir April 2021 lalu mereka mengakui dana yang digunakan untuk membeli aset itu tergolong “dana menganggur” yang bisa dimanfaatkan untuk menambah nilai kas perusahaan.
Menurut Tesla kala itu, pembelian Bitcoin berpotensi menyehatkan keuangan perusahaan di kala pandemi, kendati aset kripto itu cukup berisiko tinggi.
Lewat laporan keuangan waktu itu, Tesla memang mengakui, hanya dengan menjual sekitar 10 persen dari Bitcoin-nya, hasil penjualan memberikan kontribusi lumayan dalam laba bersih perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai catatan, laba bersih perusahaan dalam laporan itu adalah sekitar US$438 juta. Artinya, dengan laba bersih hasil penjualan Bitcoin adalah US$101 juta, aset digital itu menyumbang cukup besar.
Dilansir dari CNBC International, Direktur Keuangan Tesla, Zachary Kirkhorn mengatakan, keputusan membeli Bitcoin kala itu berasal dari dirinya termasuk Elon Musk sang CEO.
Mereka menepis anggapan mencari untung besar dari Bitcoin, karena sewaktu-waktu bisa menjual aset digital itu dalam jumlah sangat besar.
“Bitcoin terbukti menjadi keputusan yang bagus bagi kami. Bitcoin menjadi tempat untuk menyimpan sebagian uang yang tidak dipakai untuk kebutuhan operasional sehari-hari. Ternyata Bitcoin mampu mencatat imbal hasil dari situ. Niat kami tetap untuk jangka panjang,” kata Kirkhorn.
US$100 Ribu Tahun Ini
Berdasarkan proyeksi oleh Mike McGlone dari Bloomberg Intelligence, harga Bitcoin diperkirakan bisa mencapai 100 ribu per BTC pada tahun 2021 ini. [red]