Forum Ekonomi Dunia (WEF) menunjuk CEO dan pendiri BitPesa Elizabeth Rossiello sebagai salah satu dari dua co-chair Dewan Global Blockchain.
Pada Pertemuan Tahunan 2019 WEF di Davos, Swiss pekan ini, Rossiello dikabarkan bekerjasama dengan pakar industri dan tiga puluh anggota Dewan Global untuk menentukan agenda dan prioritas paling penting bagi dewan tersebut. Dewan Global Blockchain terdiri dari menteri, kepala badan regulasi, CEO dan perwakilan dari sektor sipil serta teknologi.
Pekerjaan yang dilakukan dewan tersebut setelah pertemuan awal ini akan dirampungkan pada acara pertemuan Dewan Global di San Fransisco pada bulan Mei mendatang, dewan itu akan memulai peran resminya sebagai penasihat WEF.
BitPesa adalah startup blockchain Afrika yang didirikan pada tahun 2013 dengan fokus kepada remitansi fiat berbasis blockchain antara Kenya dan Inggris. Startup ini kemudian memperluas operasinya hingga meliputi sejumlah negara Afrika dan Eropa.
Menurut rilis pers resmi, Dewan Global Blockchain merupakan salah satu dari dua pusat yang didirikan WEF pada tahun 2017 untuk membentuk kebijakan global mengenai teknologi dan agenda pengelolaan korporasi di bidang keamanan siber dan Revolusi Industri 4.0.
Revolusi Industri 4.0 disebut oleh WEF sebagai rangkaian terobosan teknologi yang akan mengubah kehidupan manusia secara fundamental, termasuk cara hidup, bekerja dan berkomunikasi satu sama lain, meliputi seluruh pemerintah dunia, sektor publik dan swasta, serta akademisi dan masyarakat sipil. WEF mengenali peran besar blockchain di Revolusi Industri 4.0 ini sejak tahun 2016.
Sheila Warren, Ketua Blockchain di WEF, mengatakan, Rossiello dipilih untuk jabatan co-chair Dewan Global Blockchain karena latarbelakangnya yang beragam di bidang blockchain dan juga keahlian teknis dan regulasi yang dimilikinya. Selain itu, Rossiello juga berhasil menyatukan anggota-anggota ekosistem blockchain yang terpisah-pisah.
Rossiello berkata keberhasilan WEF melibatkan pemangku kepentingan yang beragam sangat penting untuk keberlangsungan dan kemajuan sektor blockchain di berbagai industri.
“2019 akan menjadi tahun yang signifikan bagi industri blockchain. Saya sangat senang dipilih sebagai co-chair bagi Dewan Global ini. WEF selalu berperan penting dalam melibatkan pemangku kepentingan, yang sangat penting bagi blockchain terutama perihal regulasi dan kebijakan,” jelas Rossiello.
Ia menambahkan sudah ada kemajuan di bidang pendidikan, adopsi konsumen dan proyek rintisan yang terbukti dapat ditingkatkan skalanya. Kendati demikian, penciptaan dan penerapan kebijakan masih terkotak-kotak secara global dan masih berada di belakang laju inovasi yang terjadi di sektor blockchain. Dewan Global ini yang beranggotakan pakar-pakar dari semua sisi industri merupakan perangkat pembelaan yang kuat untuk memastikan inovasi bisa terus berkembang bersama kebijakan yang mendukung kemajuannya.
Pekan ini di Davos, hasil sebuah survei oleh Dewan Bisnis Blockchain Global menyatakan 40 persen investor institusi percaya blockchain adalah inovasi paling penting sejak kelahiran internet. Pada akhir tahun lalu, WEF menyebut ada 65 aplikasi blockchain yang bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan paling mendesak saat ini. [cointelegraph.com/ed]