Arus masuk Bitcoin oleh whale ke Binance baru-baru ini mengalami lonjakan yang tak bisa diabaikan begitu saja. Data yang dibagikan analis on-chain Boris Vest di CryptoQuant mengungkapkan bahwa dalam 30 hari terakhir, volume transfer besar dari wallet milik whale ke bursa kripto terbesar di dunia itu hampir dua kali lipat.
Tidak heran jika hal ini memicu berbagai spekulasi, apakah ini tanda-tanda pasar sedang mempersiapkan reli terakhir sebelum koreksi, atau justru pembukaan babak baru menuju level tertinggi berikutnya?
Fenomena ini menjadi menarik karena terjadi di tengah situasi pasar yang relatif sepi dari aksi ritel. Ketika trader-trader kecil justru cenderung menahan aset mereka, para pemain besar justru bergerak cepat. Ini bukan sekadar anomali statistik, melainkan perubahan dinamika yang mengisyaratkan skenario berbeda dari biasanya.
“BTC telah berada dalam kisaran ketat selama lebih dari sebulan, yang mengindikasikan rotasi posisi yang sedang berlangsung alih-alih konfirmasi tren,” ujar Boris.
Ketika Whale Bitcoin Bergerak, Biasanya Ada Sesuatu
Tidak mudah untuk mengabaikan ketika pemain besar mulai ramai-ramai mengalirkan Bitcoin ke Binance. Banyak pengamat pasar percaya bahwa aksi seperti ini sering mendahului pergerakan besar di pasar.
Apakah mereka bersiap untuk jualan besar-besaran ketika harga mendekati puncaknya? Bisa jadi. Namun, ada pula kemungkinan bahwa mereka tengah membangun posisi sebelum lonjakan selanjutnya terjadi.
Di sisi lain, Binance sendiri menunjukkan pola aliran yang cukup kontras. Meski inflow dari whale melonjak, data menunjukkan bahwa total inflow atau arus masuk Bitcoin, baik dari ritel maupun institusi, masih berada di level terendah dalam 18 bulan terakhir. Jadi, siapa yang benar-benar bergerak? Jawabannya kembali ke para whale.
Sinyal lainnya datang dari pembukaan posisi long yang disoroti Binance. Setidaknya terdapat lebih dari US$316 juta yang dipasang sebagai posisi long, mayoritas berasal dari wallet dengan aktivitas tinggi dan volume besar. Apakah ini taruhan optimis menuju US$115.000 atau lebih? Atau hanya jebakan puncak untuk menjaring likuiditas?
Lebih lanjut lagi, aliran stablecoin seperti USDT juga menunjukkan arah yang cukup jelas. Whale tidak hanya mengalirkan BTC, tetapi juga membawa USDT ke Binance.
Itu bisa berarti dua hal, yakni mereka siap membeli di harga bawah, atau bersiap membuat tekanan beli besar yang mendorong harga lebih tinggi, hanya untuk kemudian mengambil keuntungan saat pasar FOMO.
Menariknya, meski arus whale meningkat, sebagian besar investor masih memilih untuk menyimpan aset mereka. Ini menciptakan kontras menarik, di mana satu sisi agresif, satu sisi bertahan.
Strategi hodl yang kini popular membuat pasar menjadi lebih rapat dan volatilitas lebih rendah. Namun demikian, hal ini juga membuka peluang bagi whale untuk bergerak dengan lebih leluasa.
Ketika likuiditas rendah, aksi besar bisa lebih mudah mengguncang pasar. Dan dari sudut pandang taktis, itu adalah waktu yang tepat untuk mengejutkan lawan.
Bagi investor biasa, kondisi seperti ini adalah pengingat bahwa pasar kripto bisa berubah cepat. Satu hari terlihat datar, keesokan harinya bisa muncul candle hijau setinggi harapan, atau merah sebesar kekecewaan.
Perlu disadari pula, ketika whale sudah mulai banyak masuk ke bursa, sering kali itu berarti mereka sedang menyiapkan pintu keluar. [st]