Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan setelah data terbaru dari Crypto Quant menunjukkan bahwa whale telah mengakumulasi sebanyak 670.000 BTC, level tertinggi sepanjang sejarah.
Langkah ini menjadi sinyal positif bagi prospek jangka panjang Bitcoin, mengingat pola serupa sebelumnya sering kali diikuti oleh lonjakan harga yang signifikan.
Akumulasi Whale Bitcoin, Sinyal Optimisme
Dalam beberapa bulan terakhir, akumulasi BTC oleh whale terus meningkat. Para analis berpendapat bahwa fenomena ini merupakan pertanda bullish, yang biasanya diikuti dengan kenaikan harga besar.
Berdasarkan data yang dianalisis dari tahun-tahun sebelumnya, whale cenderung membeli dalam jumlah besar saat harga stabil, dan kemudian, ketika harga mulai naik, mereka mengurangi kepemilikan mereka, menciptakan momentum beli dari investor ritel.
Pada tahun 2020, pola akumulasi serupa terlihat, di mana akumulasi BTC oleh whale mencapai puncaknya. Tak lama setelah itu, Bitcoin mengalami kenaikan harga yang drastis hingga lebih dari 550 persen.
Hal ini memberikan dasar bahwa apa yang terjadi saat ini bisa menjadi badai sebelum kejut di pasar kripto.
Koreksi Harga dan Pemulihan V-Shaped
Baru-baru ini, Bitcoin sempat mengalami koreksi harga, turun ke level US$65.200. Namun, dalam waktu singkat, harga kembali naik, bahkan melewati US$67.000. Pemulihan ini terjadi dalam pola yang dikenal sebagai V-shaped recovery, menunjukkan potensi tren bullish yang lebih besar di masa depan.
Tentunya, tidak hanya whale yang menunjukkan optimisme. Data terbaru menunjukkan bahwa investor institusional juga terus menunjukkan minat yang tinggi pada Bitcoin, terutama melalui ETF fund.
Aliran masuk ETF fund bahkan mencatatkan lonjakan signifikan pada US$192,4 juta, meskipun pasar mengalami sedikit tekanan jual dalam beberapa hari sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa meskipun ada volatilitas jangka pendek, sentimen pasar secara keseluruhan tetap kuat.
Mengapa Akumulasi Whale Penting?
Akumulasi whale sering kali menjadi indikator penting bagi pergerakan harga di masa depan. Ketika whale, yang dikenal sebagai investor besar, mulai membeli dalam jumlah besar, itu biasanya menjadi sinyal bahwa mereka yakin dengan potensi kenaikan harga di masa depan.
Selain itu, whale memiliki kemampuan untuk memengaruhi likuiditas pasar secara signifikan, sehingga pergerakan mereka dapat menciptakan tekanan beli atau jual yang kuat.
Secara historis, whale cenderung mengakumulasi Bitcoin selama periode konsolidasi harga, seperti yang terlihat saat ini. Mereka membeli saat pasar sedang tenang dan cenderung menjual saat harga naik, memanfaatkan antusiasme investor ritel yang masuk saat pasar bullish.
Prospek Jangka Panjang: Persiapan untuk Kenaikan Harga BTC
Dengan jumlah Bitcoin yang dikuasai whale mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, pasar melihat ini sebagai sinyal optimisme.
Dalam beberapa siklus pasar sebelumnya, akumulasi besar oleh whale diikuti dengan lonjakan harga yang signifikan, terutama setelah mereka mulai menjual BTC yang telah mereka kumpulkan kepada investor ritel.
Meskipun saat ini harga BTC masih bergerak dalam kisaran sideways, pola ini sering kali mendahului pergerakan harga yang lebih besar.
Para analis percaya bahwa jika Bitcoin mampu menembus level resistensi di sekitar US$67.800, kita bisa melihat lonjakan harga menuju level tertinggi sepanjang masa (ATH) baru, bahkan mungkin menembus US$73.000.
Namun, jika kenaikan harga yang diantisipasi tidak tercapai pada akhir November, beberapa analis memperingatkan bahwa siklus bullish saat ini bisa menghadapi tantangan, terutama terkait sentimen pasar yang dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global dan perkembangan politik di Tiongkok dan AS. [st]