Whale BTC Kehilangan Selera, Apa Sebab?

Pasar aset kripto belum berhasil bertambah kuat kendati penghujung tahun 2022 telah datang. Whale BTC bearish yang mendominasi, disertai dengan kondisi makro ekonomi kritis, menjadi penghambat besar bagi harga Bitcoin (BTC).

Kendati demikian, terdapat sejumlah pertanda yang menunjukkan sentimen positif mulai muncul. Dominasi Bitcoin berada pada titik penting sebab kembali memanjat ke level resistance pada bilangan 42 persen yang tercapai pada bulan Oktober lalu.

Whale Bitcoin (BTC) Kehilangan Selera 

Bitcoin dominance atau dominasi Bitcoin (BTC.D) adalah rasio kapitalisasi pasar BTC terhadap kapitalisasi pasar aset kripto lain. Angka BTC.D yang meningkat seringkali menandakan Bitcoin menambahkan nilai bagi kapitalisasi pasar dengan laju cepat, dan sebaliknya.

BTC.D sebelumnya mencapai level tersebut berulang kali selama pertengahan tahun pertama 2022. Saat ini, level di kisaran 42 persen berlaku sebagai support dan menjadi pendukung pemulihan harga Bitcoin (BTC).

Nilai BTC.D yang meningkat memiliki korelasi terbalik dengan volume interaksi sosial di komunitas kripto. Ketika BTC.D pulih dan menguat, interaksi sosial menunjukkan pergerakan sebaliknya.

Watcher Guru melaporkan, hal tersebut disorot oleh LunarCrush, situs analisa sosial.

Interaksi sosial yang menurun turut menyeret volume perdagangan yang ikut melemah. Volume perdagangan menunjukkan angka yang lemah lesu saat ini.

Total volume perdagangan pasar aset kripto menurun di bawah ambang batas US$20 milyar pada 25 Desember 2022 lalu dan menyamai titik rendah yang tercapai pada tahun 2019 silam.

Selain itu, transaksi dengan nilai lebih besar daru US$100 ribu mencapai titik rendah pada angka 8.040 transaksi. Hal ini semakin menyoroti minat whale BTC dan investor institusi terhadap kripto.

Proses pemulihan di masa lalu didorong oleh transaksi besar. Kini, transaksi besar yang mengalami defisit menyebabkan tekanan kepada harga BTC.

Selain investor whale, para penambang Bitcoin turut merasakan dampak dari harga aset kripto yang melemah dan sentimen yang bearish. Situs MacroMicro mengungkap, biaya produksi BTC mencapai US$19.662, sementara harga jual saat ini adalah US$16.702, sehingga para penambang merugi.

Sebab itu, sejumlah perusahaan penambang terpaksa menjual simpanan BTC sehingga menambah tekanan jual bagi pergerakan harga Bitcoin (BTC).

Faktor-faktor inilah yang diperkirakan menjadi penyebab harga BTC tidak mampu menguat dalam waktu dekat. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait