Whale Ini Diam-diam Borong ETH Rp6,73 Triliun, Ada Apa Nih?

Banner IUX

Sebuah alamat dompet whale Ethereum (ETH) dengan identitas anonim, 0x3dF…E3E, tercatat telah mengakumulasi 112.972 ETH senilai sekitar US$413 juta, setara Rp6,73 triliun, dalam kurun waktu 11 hari, sejak 19 Juli 2025.

Berdasarkan data Arkham, pembelian tersebut dilakukan secara bertahap melalui perusahaan manajemen aset kripto, Galaxy Digital. Transaksi terbaru terjadi sekitar 8 jam lalu, saat alamat ini kembali membeli 12.000 ETH senilai US$45,25 juta, setara Rp737,58 miliar.

Seluruh akumulasi tersebut dilakukan dengan harga rata-rata sekitar US$3.662 per ETH. Jumlah tersebut menjadikan dompet ini salah satu pemborong Ethereum terbesar dalam beberapa pekan terakhir.

Aktivitas ini menimbulkan spekulasi bahwa pengendali dompet tengah menjalankan strategi investasi jangka panjang, mengingat volume transaksi yang besar dan konsisten dalam waktu singkat.

Transaksi Whale ETH Lewat OTC Picu Spekulasi Institusi Besar

Data lebih luas menunjukkan bahwa sejak 10 Juli 2025, beberapa dompet, yang diduga masih terkait entitas yang sama, telah mengumpulkan total 648.000 ETH, senilai sekitar US$2,44 miliar.

BACA JUGA:  Santiment Ungkap Tren Kripto Paling Ramai di Pekan Ini

Semua transaksi ini dilakukan di luar bursa atau over-the-counter (OTC), yang biasa digunakan oleh investor institusional atau individu dengan nilai kekayaan tinggi untuk menghindari dampak langsung terhadap harga pasar.

Peran Galaxy Digital sebagai perantara transaksi memperkuat dugaan bahwa pembelian ini dilakukan oleh institusi besar atau pihak dengan sumber daya signifikan. Galaxy Digital dikenal sebagai penyedia layanan keuangan kripto untuk investor institusi, termasuk manajemen aset, perantara perdagangan dan riset pasar.

Sampai saat ini, belum ada konfirmasi resmi mengenai siapa pemilik dari dompet 0x3dF…E3E. Tidak ditemukan pula indikasi bahwa ETH yang dibeli telah dikirim ke bursa, yang mengisyaratkan bahwa aset masih disimpan sebagai investasi.

Hal ini memunculkan potensi pengaruh jangka menengah terhadap likuiditas pasar Ethereum, karena sejumlah besar ETH ditarik dari sirkulasi aktif.

BACA JUGA:  Harga BTC Bisa Tembus US$173 Ribu? Begini Skenarionya

Dampak terhadap Pasar dan Investor

Lonjakan pembelian besar-besaran dalam waktu singkat dapat memicu tekanan beli di pasar spot Ethereum, terutama bila permintaan dari investor ritel juga meningkat. Dengan berkurangnya pasokan di bursa, harga dapat terdorong naik apabila tekanan permintaan tidak diimbangi oleh pasokan baru.

Harga rata-rata pembelian sebesar US$3.662 pun menjadi level teknikal penting yang diamati oleh pelaku pasar. Jika harga ETH bergerak di atas level ini, hal tersebut dapat dipandang sebagai konfirmasi bahwa pembeli besar masih berada dalam posisi cuan.

Namun, bila harga turun di bawahnya dan disertai dengan arus keluar dari dompet ke bursa, pasar dapat mengantisipasi potensi tekanan jual.

Meski demikian, risiko tetap ada. Jika pada akhirnya ETH hasil akumulasi mulai dipindahkan ke platform exchange, hal itu bisa memicu kekhawatiran bahwa aksi jual besar akan terjadi. Oleh karena itu, pemantauan lanjutan terhadap aktivitas dompet ini menjadi penting bagi pelaku pasar dan analis teknikal. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait