Pasar kripto tengah bergolak. Di tengah ketidakpastian makroekonomi dan kekhawatiran geopolitik, justru muncul satu pola yang menarik perhatian, arus besar dana investor institusional alias whale ke sejumlah altcoin.
Berdasarkan pantauan dari kanal YouTube Altcoin Buzz, ada empat proyek utama yang belakangan ini menyedot minat besar dari pelaku besar pasar.
Whale Sudah Borong Empat Altcoin Ini
1. Cardano Mendapat Angin Segar dari Whale dan ETF
Dalam 48 jam terakhir, whale tercatat membeli lebih dari US$120 juta koin Cardano (ADA). Angka ini bukan sekadar spekulasi liar, sebab ada beberapa faktor pemicu yang mendasari lonjakan tersebut.
Kabarnya, Bloomberg Intelligence telah memperkirakan peluang disetujuinya ADA ETF naik menjadi 75 persen pada 2025. Ini sejalan dengan sinyal bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mulai menganggap ADA sebagai komoditas, seperti halnya Bitcoin dan Ethereum.
Tidak hanya itu, bursa kripto Kraken juga telah membuka opsi perdagangan derivatif untuk ADA. Langkah ini memperluas akses institusional terhadap Cardano dan mendorong likuiditas di pasar.
Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, pun menyebut bahwa ekosistem mereka siap mengonversi US$100 juta dari treasuri ADA ke dalam bentuk stablecoin USDM untuk mendukung market making dan meningkatkan TVL.
“Setiap saat, kami bisa saja mengonversi dana tersebut dan menyuntikkannya kembali ke ekosistem,” ujar Charles Hoskinson.
2. XRP Dapat Suntikan dari Nasdaq dan ETF
Di sisi lain, XRP juga menunjukkan pergerakan menarik. Flare Network telah mengumumkan bahwa perusahaan VivoPower, yang terdaftar di Nasdaq, akan mendistribusikan US$100 juta dalam bentuk XRP di jaringan mereka.
Langkah ini menambah lapisan pemanfaatan XRP dalam ranah keuangan terdesentralisasi, terutama melalui integrasi dengan komponen yield farming seperti Firelight dan Compliant Yield.
Lebih lanjut lagi, SEC dijadwalkan akan memutuskan nasib XRP ETF dari Franklin Templeton pada 17 Juni mendatang, yang bisa menjadi pemicu besar pergerakan harga selanjutnya.
Tak hanya itu, proyek RWA bernama OSG kini juga telah resmi diluncurkan di XRP Ledger, dengan total nilai terkunci (TVL) mencapai US$700 juta. Token ini bahkan dapat dikonversi langsung dengan stablecoin RLUSD milik Ripple.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyampaikan optimismenya terhadap perubahan sikap regulator di AS.
“Banyak yang meremehkan seberapa besar momentum yang akan terbentuk saat ekonomi terbesar di dunia mulai mendukung inovasi,” ujar Garlinghouse.
3. Ethereum Masih Lebih Tangguh dari Bitcoin
Meskipun harga Ethereum (ETH) belum sepenuhnya stabil, performa relatifnya terhadap Bitcoin terbilang kuat. Dalam tiga hari berturut-turut, volume perdagangan futures Ethereum telah melampaui Bitcoin, dengan institusi besar seperti BlackRock dilaporkan telah membeli Ethereum senilai lebih dari US$163 juta.
Namun demikian, dari sisi teknikal, ETH sempat gagal menembus level US$2.800 dan kini tampak membentuk pola swingfailure. Para analis memperkirakan bahwa jika support tidak bertahan di level ini, ETH bisa mengalami koreksi lanjutan.
Meski begitu, ETH tetap dianggap sebagai aset kuat untuk dipertimbangkan selama Bitcoin menunjukkan pemulihan.
4. Hyperliquid: Pemain Baru yang Sedang Meroket
Tak kalah mencolok, Hyperliquid (HYPE) telah menjadi salah satu proyek yang mencatat lonjakan volume dan pertumbuhan tertinggi. Dalam waktu hanya tiga jam, dua whale tercatat memborong HYPE senilai US$14,9 juta.
Bahkan, dalam tujuh hari terakhir, arus masuk stablecoin ke ekosistem Hyperliquid naik 9,71 persen, jauh di atas Tron yang hanya mencatatkan 2,4 persen.
Menurut host Altcoin Buzz, Hyperliquid berhasil meraih hampir 75 persen pangsa volume perdagangan perpetual bursa terdesentralisasi (perp DEX) selama Mei 2025. Jika tren ini berlanjut, proyek ini berpotensi menjadi pemimpin pasar baru di sektor derivatif terdesentralisasi.
Meski banyak sentimen positif, situasi makro masih menyisakan tanda tanya. Kekhawatiran akan konflik di Timur Tengah dan tekanan ekonomi global membuat pasar tetap gelisah.
Bahkan dengan kabar positif seperti kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok, harga Bitcoin tetap melemah, menandakan adanya tekanan lain di balik layar.
Namun, jika dilihat dari gerakan para whale, jelas bahwa mereka belum pergi dari pasar. Justru, mereka sedang menyusun posisi dalam altcoin yang mereka anggap memiliki fondasi dan masa depan kuat. Bagi investor ritel, mungkin inilah saatnya bertanya, mereka tahu sesuatu yang belum kita sadari? [st]