Investor besar atau whale telah memanfaatkan momentum penurunan harga Bitcoin (BTC) dalam sepekan terakhir untuk melakukan akumulasi signifikan.
Menurut data on-chain dari analis caueconomy di CryptoQuant, lebih dari 16.000 BTC telah ditambahkan ke dompet milik entitas besar dalam tujuh hari terakhir, menandakan strategi “buy the dip” kembali diterapkan oleh pemain institusional maupun whale.
“Ini pola yang mirip dengan koreksi pertama awal Agustus lalu, ketika pelaku besar terus mengakumulasi saat investor kecil justru menjual dalam kondisi rugi,” ujar caueconomy.
Pergerakan ini terjadi ketika harga Bitcoin sempat turun drastis, memicu aksi jual dari investor ritel yang mengalami tekanan psikologis. Namun, respons berbeda datang dari pelaku besar yang justru memandang koreksi ini sebagai peluang untuk meningkatkan eksposur terhadap aset kripto utama tersebut.
MVRV Tunjukkan Bitcoin Belum Capai Puncaknya
Fenomena akumulasi oleh whale tersebut juga sejalan dengan data metrik on-chain lain seperti MVRV (Market Value to Realized Value) yang saat ini berada di angka 2,1.
Analis lainnya di CryptoQuant, PelinayPA, menjelaskan bahwa MVRV yang berada dalam kisaran 1–3,5 mengindikasikan kondisi netral hingga bullish, di mana pasar belum overvalued tetapi memiliki potensi kenaikan lebih lanjut.
Dalam siklus sebelumnya, puncak bull market tercapai ketika MVRV menyentuh angka 3,5 hingga 4, menandai area profit-taking besar-besaran.
Berdasarkan pola historis ini, harga Bitcoin diperkirakan masih bisa bergerak menuju kisaran US$140.000 hingga US$180.000 dalam beberapa bulan ke depan apabila MVRV kembali mencapai level tersebut.
Meski demikian, karena MVRV sudah di atas 2, pasar dinilai tidak lagi murah. Maka dari itu, koreksi dalam jangka pendek dan menengah masih mungkin terjadi sebelum menuju puncak baru.
Perkembangan Eksternal Dorong Optimisme Jangka Menengah
Di sisi pasar, pada saat artikel ini disusun, harga BTC dalam 24 jam terakhir naik sekitar 1 persen menjadi US$113.837, menurut data CoinMarketCap. Peningkatan ini turut didukung oleh perkembangan ekosistem Bitcoin yang semakin menarik perhatian institusi besar.
Salah satu katalis positif datang dari peluncuran layanan dual-staking oleh CoreDAO dan Hex Trust. Layanan ini memungkinkan institusi memperoleh imbal hasil atas kepemilikan Bitcoin tanpa harus mentransfer hak kustodi.
Saat ini, lebih dari 7.000 BTC atau senilai US$500 juta telah terkunci (time-locked) dalam jaringan Core.
Langkah ini dinilai dapat mengurangi tekanan jual jangka pendek dan menarik modal konservatif yang biasanya menghindari risiko pertukaran.
Selain itu, inovasi ini juga memperkuat peran Bitcoin dalam strategi DeFi berbasis imbal hasil (yield-generating), memperluas utilitas aset yang sebelumnya dikenal sebagai penyimpan nilai saja.
Dari sisi regulasi, kabar positif datang dari AS. Senator Cynthia Lummis menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong pengesahan Digital Asset Market Clarity Act sebelum libur Thanksgiving 2025. RUU ini bertujuan menyelaraskan peran pengawasan antara SEC dan CFTC serta menetapkan kerangka hukum untuk stablecoin.
Kejelasan regulasi semacam ini dinilai dapat mengurangi keraguan investor institusional dan memperkuat posisi AS sebagai pemimpin di industri kripto global. Dengan masuknya regulasi yang lebih jelas dan kuat, peluang aliran modal dari institusi akan semakin terbuka.
Akumulasi Bitcoin oleh whale selama koreksi pasar menegaskan kepercayaan investor besar terhadap prospek jangka panjang aset ini.
Didukung oleh metrik MVRV yang masih mengindikasikan ruang kenaikan dan diperkuat oleh sentimen positif dari sisi adopsi institusional maupun regulasi, prospek Bitcoin dalam jangka menengah hingga panjang dinilai tetap solid.
Namun, kondisi saat ini juga menunjukkan bahwa pasar tidak lagi berada di zona murah. Dengan demikian, kehati-hatian tetap diperlukan, terutama untuk investor ritel, di tengah potensi volatilitas yang masih mungkin terjadi dalam waktu dekat. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.