Aktivitas investor whale Shiba Inu (SHIB) meningkat pekan ini ketika kelompok tersebut membeli token SHIB senilai US$10 juta setara Rp157 milyar dalam kurun waktu enam hari, menurut data Whale Stats.
Secara kolektif, kelompok whale tersebut kini memiliki 8,21 triliun token SHIB senilai US$100 juta.
Ether (ETH) rich list, yakni daftar alamat dompet dengan saldo ETH terbesar, menguasai empat persen dari total portofolio investor ETH terbesar.
SHIB merupakan aset kripto dengan jumlah simpanan ketiga terbesar dalam ETH rich list setelah staked ETH (stETH) dan wrapped Bitcoin (WBTC). Watcher Guru melaporkan, data pembelian oleh investor whale dilacak oleh Whale Stats.
Kendati harga SHIB menurun, para whale tidak memalingkan wajah dari SHIB dan secara konsisten justru membeli token memecoin tersebut.
Whale Shiba Inu Serok SHIBÂ
Komunitas whale memanfaatkan harga SHIB yang melemah dan melakukan akumulasi setiap kali muncul kesempatan. Hal ini menjadikan Shiba Inu sebagai aset kripto yang kuat di pasar kripto sehingga selalu menarik pembeli pun ketika harganya melesu.
Pekan lalu, SHIB mengalami reli kuat dan melompat 40 persen setelah pesaingnya, Dogecoin (DOGE), mencapai kenaikan berlipat ganda. DOGE memimpin SHIB setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter dan memberi petunjuk memecoin tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran di Twitter.
Setelah Musk mengambilalih jejaring sosial tersebut, DOGE memiliki peluang diintegrasikan sebagai alat pembayaran Twitter. Musk telah berulangkali memberi dukungan bagi DOGE dan sering mencuit tentang kripto tersebut serta melakukan wawancara terkait DOGE.
Bila DOGE dipakai sebagai alat pembayaran Twitter, harga SHIB diperkirakan dapat turut menguat. Kendati kedua aset kripto tersebut berbeda, mereka memiliki sejumlah karakteristik dan basis penggemar yang sama sehingga dapat reli secara bersamaan.
Tetapi untuk saat ini belum diketahui jelas apakah DOGE akan resmi menjadi alat pembayaran bagi situs media sosial Twitter di era kepemimpinan Musk.
Shiba Inu memiliki beragam pembaruan yang dapat menguntungkan ekosistem SHIB. Pembaruan itu mencakup solusi layer-2 Shibarium, metaverse Shiba Inu, stablecoin SHI, token Treat dan bursa desentralistik (DEX) ShibaSwap versi 2.0.
Shibarium dipandang sebagai terobosan terpenting bagi SHIB sebab layer-2 tersebut bertujuan mengurangi gas fee bagi transaksi. Selain itu, Shibarium akan mengintegrasikan mekanisme burning yang dapat mengurangi suplai beredar SHIB.
Dengan suplai yang lebih rendah, investor whale Shiba Inu SHIB berharap harganya akan menguat. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.