Pergerakan dari seorang whale trader kembali mengguncang pasar. Dalam satu manuver tajam, dirinya mencetak untung ratusan miliar dari PEPE dan langsung mengalihkan modalnya ke Bitcoin di pasar derivatif untuk posisi long. Tapi, tak lama berselang ia menutup posisi itu. Langkah ini memicu spekulasi luas soal arah pasar kripto menjelang paruh kedua 2025.
Whale Trader Raup Untung Rp407 Miliar dari PEPE
Langkah mengejutkan datang dari seorang trader dengan akun X bernama JamesWynnReal. Whale trader ini dilaporkan telah menutup seluruh posisi long-nya pada salah satu koin meme ternama di pasar kripto derivatif.
Keuntungan yang dibukukan dari meme coin tersebut pun tidak main-main. Berdasarkan informasi yang diungkapkan oleh Lookonchain pada Jumat lalu, ia berhasil meraup untung lebih dari Rp407 miliar.
“Trader besar JamesWynnReal telah menutup seluruh posisi long-nya di PEPE dengan total keuntungan sebesar US$25,19 juta,” jelas mereka di X, Jumat (24/05/2025).

Usai mencairkan keuntungan besar dari meme coin PEPE, whale trader tersebut langsung memindahkan dananya ke derivatif aset kripto lain yang dianggap lebih stabil dan menjanjikan di pasar saat ini.
Ketika itu seluruh modalnya dialihkan ke posisi long Bitcoin (BTC) dalam jumlah besar—menandai potensi perubahan strategi di kalangan trader besar sekaligus menjadi sorotan di pasar kripto saat ini.
Alihkan Dana ke BTC, Trader Besar Taruhan US$1,25 Miliar
Menurut data on-chain, JamesWynnReal membuka posisi long sebesar 11.588 BTC dengan total nilai sekitar US$1,25 miliar. Posisi ini memiliki harga likuidasi di level US$105.180, angka yang menunjukkan tingkat keyakinan tinggi terhadap potensi kenaikan harga Bitcoin.

Namun, pergerakan yang sangat spekulatif ini juga menimbulkan kekhawatiran. Dengan nilai leverage yang tinggi, pergerakan harga BTC yang berlawanan dapat memicu tekanan jual besar-besaran.
Aksi ini menjadi sinyal penting yang harus dipantau, terlebih belum ada pernyataan resmi dari whale trader tersebut mengenai motif di balik pergeseran tersebut. Risiko besar juga mengintai, karena jika harga BTC menyentuh level likuidasi, dampaknya bisa sangat signifikan.
Tutup Posisi Long BTC
Nah, tak lama berselang, trader itu justru menutup semua posisi long-nya itu pada Minggu pagi.
“Top trader James Wynn (@JamesWynnReal) menutup seluruh posisi long Bitcoin (BTC) miliknya sejumlah 11.588 BTC senilai sekitar US$1,25 miliar satu jam lalu, dengan kerugian mencapai sekitar US$13,4 juta. Langkah ini memicu penurunan harga BTC di platform Hyperliquid sebesar 1,3 persen,” tulis Lookonchain berdasarkan data dari Hyperdash. Harga BTC pada Minggu pagi bertengger di kisaran US$108 ribu.
Langkah berani yang diambil JamesWynnReal bukan hanya mencerminkan keyakinan kuat terhadap masa depan Bitcoin, tetapi juga menegaskan dinamika pasar kripto yang cepat dan penuh risiko.
Di tengah optimisme menjelang paruh kedua 2025, aksi spekulatif dari whale trader kerap menjadi barometer sentimen pasar kripto. Bagi investor ritel, pergerakan semacam ini patut dicermati, namun tetap dengan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang matang.
Prediksi PEPE Sebelumnya
Sebelum aksi spekulatif whale trader ini, analis Clifton Fx pada 23 Mei 2025 mengamati terbentuknya pola teknikal bullish pennant pada grafik harga PEPE di timeframe 4 jam. Menurutnya, jika pola tersebut berhasil menembus resistensi, harga PEPE berpotensi naik antara 50 hingga 100 persen, dengan proyeksi menyentuh level US$0,000020. Optimisme pasar juga didukung oleh lonjakan aktivitas di pasar derivatif, di mana volume transaksi dalam 24 jam terakhir mencapai US$3,06 miliar, naik 68,64 persen, dan open interest turut bertambah 19,58 persen menjadi US$639,42 juta.
Pada tanggal yang sama, publik dikejutkan oleh kisah luar biasa seorang trader yang mampu menggandakan modalnya hingga 4.700 kali lipat melalui investasi di token PEPE. Dengan modal awal sekitar Rp35 juta, ia membeli 1,5 triliun token sejak awal peluncuran dan telah menguangkan sekitar US$6,66 juta, sementara sisa kepemilikannya masih bernilai US$3,64 juta. Namun, tidak semua cerita berakhir manis, karena seorang trader lain mengalami kerugian lebih dari US$3,36 juta akibat posisi leverage 10x yang terpaksa ditutup saat harga bergerak berlawanan.
Di sisi teknikal lainnya, analis Lingrid pada 22 Mei 2025 mengungkapkan bahwa PEPE menunjukkan sinyal bullish flag pada grafik harian. Jika pola ini dikonfirmasi, maka aset ini diperkirakan dapat melanjutkan kenaikan menuju zona resistensi berikutnya di sekitar US$0,000021. Secara sosial, minat terhadap PEPE turut terdongkrak setelah Elon Musk memberikan reaksi terhadap gambar AI Pepe the Frog yang dibuat oleh Grok AI pada pertengahan Mei. Respons dari tokoh berpengaruh seperti Musk memicu spekulasi bahwa ia mungkin mendukung lonjakan popularitas PEPE, serupa dengan efek yang pernah ia timbulkan pada DOGE.
Kombinasi antara sinyal teknikal yang menjanjikan, meningkatnya minat di pasar derivatif, serta faktor sosial yang kuat menjadikan PEPE sebagai pusat perhatian di dunia kripto saat ini. Meski begitu, fluktuasi harga yang tajam dan risiko kerugian besar tetap menjadi aspek yang tidak bisa diabaikan dari aset meme ini. [dp]