IKLAN

William Sutanto: Fundamental Bitcoin Kian Kuat, Karena PayPal

Direktur Bitcoin.co.id, William Sutanto mengatakan fundamental Bitcoin kian kuat setelah PayPal memutuskan akan menambahkan layanan jual-beli Bitcoin dan jenis aset kripto lainnya di platform-nya.

Menurutnya, langkah Paypal itu telah mendorong dan akan terus mendorong permintaan terhadap Bitcoin secara masif, sehingga harganya akan terus naik. Per Rabu malam, 21 Oktober 2020 saja, harganya melewati US$12.950 (Rp190 juta) per BTC.

Jangan Terlalu Senang, Bitcoin di PayPal Tidak Bisa Dikirimkan

“Layanan baru di Paypal akan terus mendorong permintaan terhadap Bitcoin dalam skala besar-besaran, baik oleh kalangan retail ataupun institusi. Pasalnya, PayPal yang didirikan 22 tahun lalu itu, berpengalaman melayani ratusan juta pengguna di seluruh dunia. Cakupannya global dan sangat berpengaruh. Ke depan, kita akan menghadapi kenaikan harga Bitcoin yang tinggi, siap-siap saja,” kata William.

Analis JP Morgan: Square Mungkin Akan Beli Bitcoin Lagi, Diikuti Perusahaan Lain

Sebelumnya, aset kripto berkapitalisasi terbesar di dunia itu sempat menyentuh Rp183 juta pada Agustus 2020. Lalu, sempat turun ke Rp150 juta pada September 2020 lalu. Namun, berkat permintaan kian besar bisa mengantarkannya ke harga luar biasa saat ini.

“Pada Agustus lalu, Bitcoin menyentuh US$12.300 (Rp183 juta). Ini harga tertinggi selama dua tahun terakhir. Kemudian, ada masa pasar jenuh dan sempat menurun. Namun, itu terbukti bahwa penurunannya sementara dan tidak signifikan. Kini Bitcoin menyentuh level tertingginya lagi,” katanya.

William mengatakan, pergerakan harga bullish yang dialami Bitcoin sudah diramalkan dari awal tahun. Jika dilihat dari masa itu, peningkatan harga bitcoin lebih dari 90 persen. Januari 2020, harga Bitcoin masih murah, yakni Rp99 juta.

“Bahkan kalau kita lihat dari awal pandemi COVID-19, yaitu pada Maret 2020, kenaikan Bitcoin naik melebihi 150 persen. Maret 2020 itu, Bitcoin sempat jatuh ke Rp65 juta,” tambahnya.

William menjelaskan, tren naik harga Bitcoin sudah membuktikan bahwa Bitcoin sebagai aset safe haven dan menjadi primadona di kala pandemi ini.

BACA JUGA  Reli BTC Sebelum Halving Segera Dimulai, Ini Tandanya

Tidak heran orang-orang mengamankan uangnya ke aset kripto yang terpopular itu, ketika instrumen investasi lain kurang menggiurkan.

“Jauh sebelum pengumuman PayPal itu, fundamental Bitcoin sebenarnya sudah sangat kuat, seperti ketidakstabilan politik di Amerika Serikat dalam kaitan pilpres, termasuk hubungan Tiongkok-Taiwan yang semakin memanas. Dan tentu saja dorongan ke atas ditentukan oleh perusahaan-perusahaan yang berinvestasi Bitcoin, seperti Square dan MicroStrategy,” pungkas William.

Ethereum 2.0
William juga menyoroti perkembangan blockchain Ethereum 2.0, yang diperkirakan rampung pada akhir tahun ini.

Ethereum 2.0, Apa Saja Risikonya?

“Saya yakin permintaan terhadap aset kripto Ether (ETH) akan meningkat akibat penaiktaratan itu, sebab sistemnya akan jauh lebih baik daripada saat ini. Ethereum 2.0 kelak akan lebih cepat, biaya lebih murah dan mampu menangani transaksi hingga ratusan kali lipat per detik,” sebutnya. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait