Belum lama ini, transaksi besar yang melibatkan lebih dari satu triliun token SHIB terjadi pada bursa kripto Coinbase. Data dari Etherscan menunjukkan dompet anonim mengirim 1.060.594.914.048 Shiba Inu (SHIB) ke Coinbase pada 5 Desember 2022, pukul 04.30 UTC.
Demi melakukan transfer tersebut pengirim membayar biaya transaksi senilai US$0,58 dengan harga gas 0,000000015 Ether (ETH) atau 15 gwei. Watcher Guru melaporkan, nilai token SHIB yang dikirim setara dengan US$10,02 juta.
Setelah melakukan transaksi itu, alamat dompet pengirim tidak lagi menyimpan SHIB sama sekali. Riwayat alamat dompet tersebut hanya menunjukkan transaksi SHIB dan tidak ada transaksi lain yang terjadi sebelumnya.
1 Triliun Token SHIB Masuk Coinbase
Kendati transfer SHIB menuju bursa Coinbase tersebut diduga sebagai persiapan untuk menjual, grafik harga SHIB menunjukkan candle hijau besar tidak lama setelah transaksi terjadi.
Dengan harga pembukaan US$0,0000094, candle hijau pada grafik per jam tersebut terus menguat dan mencapai US$0,00001 pada Senin lalu. Berkat momentum positif tersebut, SHIB berhasil menghapus satu nol dan sempat diperdagangkan dengan empat nol di depan nilainya.
Harga SHIB tidak berhasil mempertahankan sentimen bullish dan justru berbalik arah menjadi tren menurun dalam waktu singkat. Relative Strength Index (RSI) SHIB merosot di bawah Simple Moving Average (SMA) dan SHIB diperdagangkan dengan harga US$0,0000094.
Selain token SHIB yang sempat mengalami reli singkat, token BONE dari ekosistem Shiba Inu turut menunjukkan momentum positif dan melambung 49 persen dalam dua pekan terakhir.
Kendati mengalami reli kuat, BONE tetap berada jauh di bawah all-time high senilai US$15,5 yang dicapai pada bulan Juli tahun 2021.
Reli BONE terjadi ketika investor SHIB dan komunitas Shiba Army menunggu peluncuran Shibarium, solusi layer-2 bagi Shiba Inu. Tim Shiba Inu mengungkap, BONE akan digunakan oleh validator Shibarium untuk mengamankan jaringan.
Berbeda dengan Dogecoin (DOGE), mayoritas investor SHIB berada pada posisi merugi saat ini.
Berdasarkan rata-rata tahunan, hanya 30 persen investor yang berada di posisi untung sedangkan 64,5 persen investor merugi. 4,8 persen investor selebihnya berada pada posisi break even. [ed]