Harga Dogecoin diprediksi bisa mencapai US$2 pada awal tahun 2025. Pola historis yang berulang memperlihatkan potensi kenaikan besar pada siklus pasar berikutnya. Sentimen positif juga diperkuat oleh komunitas kuat dan rasio Node/Holder DOGE yang jauh melampaui Bitcoin.
Analis Prediksi Harga DOGE Capai US$2
Prediksi harga DOGE terbaru yang diungkap oleh salah satu analis kripto terkemuka, Trader Tardigrade di X, menunjukkan bahwa DOGE berpotensi mengalami kenaikan tajam hingga mencapai US$2 pada fase pertama dari siklus kenaikannya.
Berdasarkan grafik teknikal, pola yang sama telah terjadi beberapa kali dalam siklus pasar sebelumnya. Pola ini, yang disebut sebagai “1st Pump” dan “2nd Pump,” menunjukkan pergerakan harga signifikan diikuti oleh jeda konsolidasi sebelum melanjutkan lonjakan ke level tertinggi baru.
Dalam siklus 2014, token meme ini mengalami kenaikan tajam hingga mencapai puncak siklusnya pada tahun 2018. Hal serupa terjadi pada cycle berikutnya, di mana DOGE mencatatkan lonjakan besar pada tahun 2021, mencapai lebih dari US$0,7.
Berdasarkan tren ini, dirinya percaya bahwa harga DOGE saat ini berada di awal fase kenaikannya.
“Bull run Dogecoin baru saja dimulai. Kita masih berada di tahap awal,” jelasnya di X.
Grafik yang disertakan dalam analisis ini menunjukkan pola yang konsisten: kenaikan harga awal, diikuti oleh konsolidasi atau “Pause,” sebelum memasuki fase kenaikan kedua yang jauh lebih tinggi.
Mengacu pada siklus tersebut, ia yakin bahwa harga Dogecoin memiliki potensi untuk kembali mencetak ATH atau bahkan menembus level US$20 dalam waktu dekat.
Node Dogecoin Melebihi Bitcoin
Salah satu faktor penting yang mendukung prediksi ini adalah Node/Holder ratio. Berdasarkan temuan pengamat DOGE, Astro, di X, rasio ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Bitcoin.
Dogecoin: 0,0026, Bitcoin: 0,0002. Dogecoin resmi memiliki rasio Nodes/Holder (NHR) tertinggi di dunia.
Mengacu pada terbaru di platform what-is-dogecoin.com, saat ini terdapat lebih dari 13.000 node aktif, hal ini menunjukkan tingkat partisipasi komunitas yang sangat tinggi, mencerminkan dukungan yang kuat terhadap ekosistemnya dan mendorong harga DOGE untuk terus naik.
Ia berpendapat bahwa tingginya rasio ini menandakan keseriusan komunitas Dogecoin dalam membangun jaringan yang solid dan stabil dan tidak hanya untuk jangka pendek.
“Kebanyakan pemegang DOGE ingin mendapatkan keuntungan cepat dengan menjualnya seharga US$1, tetapi orang-orang di balik layar bahkan tidak mempercayai Fiat sama sekali,” jelasnya.
Altseason Semakin Dekat
Sentimen positif terhadap harga Dogecoin semakin kuat berkat dominasi koin meme dalam siklus altseason saat ini.
Mengacu pada data terbaru pada blockchaincenter.net, Indikator altcoin season index saat ini menunjukkan perubahan sentimen yang cukup besar.
Selain itu, pada konferensi Indonesia Blockchain Week yang digelar pada 19 November, Kevin Susanto, CEO EnviGo!, berpendapat bahwa siklus kali ini didominasi oleh koin meme.
“Musim altcoin saat ini didominasi oleh koin meme,” ungkapnya.
Hal ini menunjukkan minat yang terus meningkat terhadap aset digital yang dulunya hanya dianggap sebagai lelucon di dunia kripto.
Analis kripto lainnya, Willy Woo, memberikan pandangan serupa. Ia menilai bahwa altseason kali ini cenderung lebih lemah karena kurangnya fundamental yang kuat, namun tetap memberikan peluang yang cukup menguntungkan bagi koin meme.
“Siklus ini memang dikuasai oleh meme coin, tetapi pada dasarnya, mereka hanyalah lelucon di dunia kripto. Rally kecil mungkin saja terjadi, namun daya tarik altcoin tidak seperti dulu,” jelas Woo.
Meski begitu, Dogecoin tetap menjadi pusat perhatian berkat reputasinya sebagai meme coin terbesar. Melihat berbagai faktor tersebut, optimisme terkait prediksi harga DOGE bisa melampaui US$2 tampaknya bukan sekadar angan-angan dan mungkin akan terjadi dalam waktu dekat. [dp]