Wow! Indonesia Semakin Dekat Jadi Pusat Kripto Asia

Salah seorang pendiri Reku, Robby, mengungkapkan kepada Blockchainmedia.id, bahwa Indonesia semakin dekat menjadi pusat kripto Asia. Ada sejumlah alasan kuat di balik itu. Salah satunya Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang memiliki bursa khusus aset kripto yang berdiri sejak 2023 dan saat ini siap menerima investor institusi.

Hal itu ia sampaikan terkait dengan pernyataan eksklusif Kasan, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) kepada Blockchainmedia.id belum lama ini.

Kasan memastikan bahwa sesuai dengan peraturan terbaru, institusi (badan hukum dan badan usaha) di Indonesia diperbolehkan membuat akun aset kripto di sejumlah crypto exchange di Indonesia yang sudah mendapatkan lisensi sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK).

Bappebti Izinkan Badan Usaha dan Badan Hukum Membuat Akun Aset Kripto, Ini Rinciannya!

Reku Ramalkan Indonesia Jadi Pusat Kripto di Asia

Kebijakan tersebut dipandang oleh Robby sebagai langkah yang mendekatkan Indonesia untuk menjadi pusat kripto di Asia, terutama karena negara ini telah mencetak sejarah sebagai yang pertama di dunia dalam mengoperasikan bursa kripto.

Selain itu, terkait disahkannya produk derivatif aset kripto yang kelak akan diperdagangkan di bursa berjangka kripto CFX, dianggap sebagai langkah yang semakin mendewasakan industri kripto di Indonesia, yang kini merangkul lebih banyak pemangku kepentingan, termasuk institusi selain investor individu.

Hal ini juga menunjukkan bahwa aset kripto semakin bersaing dengan instrumen investasi tradisional seperti saham dan obligasi, yang telah ada jauh sebelumnya.

“Menurut saya kebijakan ini semakin mendekatkan langkah Indonesia menjadi pusat aset kripto di Asia. Jadi, regulasi ini semakin mendewasakan industri kripto di Indonesia yang merangkul lebih banyak stakeholders, bukan hanya investor individual namun juga institusi, sehingga dapat bersaing dengan produk keuangan lain, seperti saham dan obligasi,” jelas Robby melalui WhatsApp, Minggu (3/11/2024).

Robby, Pendiri crypto exchange Reku.
Robby, Pendiri crypto exchange Reku. Foto: Dokumentasi pribadi.

Terkait dengan optimisme terhadap keberlanjutan industri kripto, Robby menegaskan pertumbuhan jumlah dan transaksi kripto di global dan Indonesia dapat menjadi benchmark atas keberhasilan regulasi ini.

“Saat ini, investor kripto di seluruh dunia mencapai 560 juta orang, sementara di Indonesia sudah menyentuh 21,28 juta orang. Angka ini terus tumbuh di setiap bulannya hingga melebihi jumlah investor pasar modal, yang menandakan besarnya minat masyarakat global dan nasional terhadap aset kripto. Hal tersebut juga dapat dijadikan salah satu aspek bagi perusahaan untuk mengadopsi aset kripto dengan adanya demand yang tinggi terhadap aset digital ini,” ungkap Robby.

Indonesia Naik ke Peringkat ke-3 di Dunia untuk Adopsi Aset Kripto

Investor Institusi Kripto Masih Kecil, Sebuah Peluang?

Kendati begitu, Robby mengatakan bahwa adopsi aset kripto oleh institusi secara global masih cukup kecil dan masih didominasi perusahaan asal Amerika Serikat. Namun ia melihat itu sebagai peluang seiring perkembangan industri blockchain dan aset kripto itu sendiri.

“Merujuk laporan terbaru dari River, saat ini perusahaan AS lah yang mendominasi adopsi kripto, yang secara kolektif memegang sebanyak 683.332 Bitcoin (BTC) atau mewakili 3,3 persen dari total pasokan Bitcoin pada Agustus 2024 lalu. Microstrategy dan Tether misalnya mendominasi 85 persen pembelian Bitcoin pada kuartal pertama tahun ini. Bahkan, River juga memproyeksi akan ada 10 persen perusahaan AS yang mengonversi 1,5 persen dari cadangan kas mereka ke Bitcoin,” imbuh Robby.

BlackRock Beli Bitcoin US$1 Miliar, Apa Dampaknya untuk BTC?

Kendati proporsi kepemilikan Bitcoin di ranah institusi bisnis masih relatif minim, namun tren peningkatan di segmen ini menunjukkan optimisme para pelaku bisnis terhadap aset kripto.

“Artinya, prospek positif untuk mendorong volume di aset kripto sangat terbuka lebar. Ini juga menggambarkan komitmen regulator Indonesia untuk terus uptodate dengan perkembangan industri kripto secara global, sehingga bisa memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” kata Robby. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait