Berkurangnya imbalan terhadap miner Litecoin (LTC) atau dikenal dengan Block Reward Halving, pada 8 Agustus 2019 mendatang, dianggap memicu spekulasi yang tinggi terhadap kenaikan harga LTC. Sejak awal Januari 2019, harga LTC memang naik hingga 348 persen dari US$30,46 menjadi US$136,47 per 12 Juni 2019. Padahal pada 7 Juni 2019 lalu LTC masih “bertengger murah” di US$111. Ketika artikel ini disusun, LTC sudah naik 8,49 persen dalam 24 jam terakhir. Apa penyebab lainnya?

Secara historis memang tidak ada kenaikan LTC setelah halving terjadi. Halving pertama LTC terjadi pada Agustus 2015 lalu. Saat itu, tiga bulan sebelum halving, LTC naik dari US$1,5 menjadi lebih dari US$3 dan memuncak di US$8 pada Juli 2015. Pada Agustus 2015, setelah halving dan bulan-bulan berikutnya, LTC malah jatuh lebih dari 50 persen.
Serupa dengan halving pertama, hashrate di blockchain Litecoin pun meningkat sebelum halving kedua ini. Sejak 3 bulan terakhir, hashrate naik dari dari 250 TH/s menjadi 349 TH/s. Atas dasar spekulasi pula, dengan berkurangnya imbalan per block dari 12,5 LTC menjadi 6,25 LTC, diperkirakan akan lebih banyak penambang lagi menambang LTC berbanding mata uang kripto lainnya.

Mengutip pendapat Mati Greenspan, Analis Senior eToro dari kanal Cointelegraph di Youtube kemarin, Selasa 12 Juni 2019, kenaikan Litecoin selama 3 bulan belakangan memang sangat luar biasa. Ia tak menampik spekulasi terhadap aset kripto ciptaan Charlie Lee ini memang sangat besar.
Mati juga mengacu pada besaran transaksi LTC yang menurun sejak Januari 2018, lalu cenderung flat sejak April 2018. Ia berpendapat besaran transaksi itu sudah menemui “lantai dasarnya”, sehingga pasar meresponsnya secara positif dan melejitkan harga LTC.
“Selain itu, menurut saya network effect dan network security juga menjadi alasan LTC berperforma baik seperti sekarang. Network effect adalah aspek penting pada blockchain bahwa semakin banyak yang melakukan transaksi, maka jaringan blockchain itu semakin aman,” kata Mati.
Sebenarnya lebih banyak ketidakpastian di dunia mata uang kripto, kendati ada sejumlah kemungkinan yang dapat dijadikan acuan menjelang halving LTC ini. Namun demikian, para penambang sepertinya akan terus mencoba peruntungan dengan halving event ini dan berharap membukukan keuntungan setelah menambang lalu menjual lebih banyak LTC sembari memperhitungkan duit yang bisa ditarik untuk menutupi modalnya. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.