XRP, salah satu altcoin unggulan di pasar, saat ini tengah diterpa gelombang FUD yang cukup masif. Tekanan datang dari kombinasi faktor teknikal dan data on-chain yang menunjukkan aksi jual besar-besaran oleh whale crypto.
Namun, di balik sentimen negatif itu, muncul pertanyaan penting bagi trader maupun investor: apakah kondisi ini justru menjadi sinyal awal pergerakan bullish sekaligus momentum tepat untuk membuka posisi long?
XRP di Persimpangan: Whale Bergerak, Bulls Masih Ragu
FUD (Fear, Uncertainty, Doubt) yang menyelimuti XRP belakangan ini dipicu kekhawatiran terhadap pergerakan whale. Data yang dibagikan Steph is Crypto pada Senin (06/10/2025) menunjukkan bahwa pada akhir September hingga awal Oktober, sekitar 320 juta XRP dipindahkan ke exchange, memunculkan spekulasi adanya aksi profit-taking.

Dari sisi teknikal, kondisi XRP juga menunjukkan tekanan. Berdasarkan data dari kecerdasan buatan (AI) CoinMarketCap, XRP gagal bertahan di atas Fibonacci level 23,6 (US$3,07) dan menembus bawah rata-rata pergerakan 100 jam (US$3,15). Hal ini menunjukkan bahwa tekanan jual cukup kuat di resistance level penting.
Meski indikator MACD menunjukkan sinyal positif (+0,0147), RSI di angka 53,61 menandakan momentum netral. Artinya, para bulls belum cukup kuat untuk mendorong harga menembus zona US$3,1–US$3,3. Penutupan harian di bawah US$2,93 (50-day SMA) berpotensi membuka jalur penurunan menuju US$2,81 (Fib 78,6).
Level kunci yang perlu diperhatikan ada di US$3,1. Jika XRP mampu menembus harga ini, struktur bearish yang sedang terbentuk bisa batal, dan tekanan jual mungkin mereda. Untuk sementara, pasar tetap waspada menghadapi volatilitas yang tinggi.
FUD XRP Bisa Jadi Momentum Entry
Menariknya, di tengah tekanan ini, muncul indikasi bahwa fase FUD justru bisa menjadi peluang entry bagi investor berani. Berdasarkan data on-chain dari Santiment yang diunggah pada Selasa (07/10/2025), grafik menunjukkan dinamika sentimen komunitas terhadap XRP dalam beberapa minggu terakhir.
Pada 17 September 2025, rasio sentimen bullish dibanding bearish mencapai level 3,21 — menandakan euforia berlebihan di kalangan investor. Secara historis, kondisi seperti ini sering kali menjadi tanda terbentuknya puncak harga (top signal), yang kemudian diikuti koreksi tajam.
Namun memasuki awal Oktober, sentimen berbalik. Pada 4 Oktober, rasio bullish vs bearish jatuh ke 0,74, dan 6 Oktober menjadi 0,86. Artinya, FUD kini kuat di komunitas. Secara historis, fase ketika pasar penuh ketakutan justru sering menjadi tanda bahwa harga mendekati titik dasar (bottom) — momentum ideal untuk akumulasi.

Jika melihat pola harga sebelumnya, lonjakan euforia ekstrem hampir selalu diikuti koreksi tajam. Sebaliknya, ketika komentar bearish mendominasi, harga justru menemukan pijakan untuk rebound.
“Dalam dua dari tiga hari terakhir, komentar bearish lebih banyak dibandingkan komentar bullish — yang umumnya merupakan sinyal beli yang menjanjikan. Pasar biasanya bergerak berlawanan dengan ekspektasi trader kecil,” ungkap Santiment.
Meski XRP diterpa FUD dan aksi jual whale, data historis dan sentimen menunjukkan bahwa fase ketakutan ini bisa menjadi peluang entry bagi trader. Pola sebelumnya memperlihatkan bahwa ketika bearish mendominasi, harga sering menemukan pijakan untuk rebound.
Kuncinya adalah memantau level teknikal penting seperti US$3,10 dan 50-day SMA, sekaligus mengikuti dinamika sentimen pasar. Dengan strategi yang tepat, tekanan saat ini bisa berubah menjadi momentum bullish, membuka potensi bagi trader untuk membuka posisi long. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.