XRP baru-baru ini menjadi sorotan dengan pemulihan yang luar biasa terhadap Bitcoin, mencatatkan kenaikan sekitar 30 persen sejak pola triple bottomĀ pada bulan Juli.
Pemulihan yang kuat ini didukung oleh kombinasi indikator fundamental dan fraktal, yang menunjukkan bahwa XRP memiliki potensi untuk terus mengalami kenaikan dalam beberapa bulan mendatang.
Pemulihan Kuat XRP Melawan BTCĀ
Pair perdagangan XRP/BTC mengalami lonjakan signifikan lebih dari 50 persen sejak mencapai titik terendah lokal di sekitar 760 satoshi (1 satoshi = 0,00000001 BTC) pada awal Juni 2024.
Posisi terendah ini sangat penting karena selaras dengan support kritis yang sebelumnya memicu reli besar-besaran sebesar 500 persen antara Januari dan Mei 2021.
Pada reli tahun 2021, pair XRP/BTC menghadapi resistensi kuat di EMA 50 minggu (merah), yang menyebabkan penurunan sementara sebelum pair ini melanjutkan momentum naiknya.
Memasuki Agustus 2024, pola serupa tampaknya muncul kembali, dengan pair XRP/BTC yang sekali lagi menghadapi penolakan setelah menguji EMA tersebut.
Pola ini menunjukkan bahwa para pedagang terus memandang EMA 50 minggu sebagai level penting di mana tekanan jual cenderung meningkat.
Namun, jika pair XRP/BTC berhasil melewati gelombang perlawanan ini, hal ini bisa menjadi pertanda tren bullish menuju EMA 200-minggu (biru) yang berada di sekitar 1.890 satoshi.
Skenario ini mencerminkan target kenaikan pair itu dari tahun 2021, yang menunjukkan bahwa XRP/BTC dapat naik sekitar 100 persen pada akhir 2024 jika berhasil menembus EMA 50 minggu di sekitar 1.120 satoshi.
Fraktal Pasca-Halving Mendukung Prospek BullishĀ Ā
Menambah sentimen bullish, fraktal pasca-halving semakin memperkuat prospek positif koin Ripple tersebut.
Secara historis, dominasi Bitcoin di pasar cenderung mencapai puncaknya setelah halving, di mana pedagang sering mengalihkan modal mereka ke altcoin, termasuk XRP.
Sebagai contoh, setelah halving kedua Bitcoin pada Juli 2016, Indeks Dominasi Bitcoin (BTC.D) anjlok lebih dari 70 persen, menunjukkan peralihan modal yang signifikan dari Bitcoin ke kripto lainnya.
Namun, pair XRP/BTC mengalami kinerja yang kurang baik setelah halving ketiga Bitcoin pada Mei 2020, terutama karena gugatan hukum SEC AS terhadap Ripple pada Desember 2020.
Pertarungan hukum ini secara signifikan merusak kepercayaan investor terhadap XRP. Hingga Agustus 2024, gugatan hukum tersebut telah diselesaikan, dengan Ripple yang setuju untuk membayar denda sebesar US$125 juta karena secara ilegal menjual XRP kepada investor institusional.
Sejak putusan tersebut, pair XRP/BTC telah mengalami kenaikan sebesar 15 persen, menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut, terutama jika dominasi Bitcoin mengikuti penurunan historis pasca-halving seperti yang diharapkan setelah halving terbaru pada April 2024.
Selain itu, XRP tampak sangat undervalued dalam hal dolar AS dibandingkan dengan kripto utama lainnya seperti Bitcoin dan Ethereum.
Posisi ini menghadirkan peluang bagi investor karena XRP tetap menjadi opsi yang relatif murah di pasar, menunjukkan bahwa kripto ini dapat mengalami apresiasi yang signifikan dalam waktu dekat. [st]