XRP Setara Rp95 Milyar Diduga Dicuri dari Crypto Exchange Filipina, Coins.ph

Dalam kejadian yang mengagetkan, crypto exchange berbasis Filipina, Coins.ph, menjadi korban serangan siber pada hari Selasa, yang mengakibatkan pencurian lebih dari 12 juta XRP senilai sekitar US$6 juta, setara Rp95 milyar.

Insiden ini telah mengguncang komunitas kripto, menyoroti perlunya peningkatan langkah-langkah keamanan dalam industri ini.

XRP Puluhan Milyar Rupiah Raib Dicuri

The Block melaporkan, pelanggaran tersebut terjadi dengan cepat, dengan seorang peretas yang diduga melakukan serangkaian transaksi tanpa izin dalam waktu hanya 30 menit.

Menurut data dari penjelajah blockchain XRP scan, peretas tersebut menukarkan banyak XRP sebanyak 999.999.999 kali. Selain transaksi-transaksi ini, ada juga satu banyak yang melibatkan 200.000 XRP yang juga disita oleh peretas.

Namun, perlu diingat bahwa salah satu dari transaksi tersebut tidak berjalan seperti yang direncanakan, memberikan sedikit harapan dalam situasi yang sejauh ini sangat suram.

xrp

Setelah berhasil mendapatkan hampir 12,2 juta token XRP secara tidak sah, peretas mulai melakukan serangkaian pengiriman aset digital yang dicuri ke berbagai tujuan.

Yang patut dicatat di antara tujuan-tujuan ini adalah crypto exchange OKX, crypto exchange ke mata uang fiat di Eropa WhiteBIT, exchange antar-blockchain OrbitBridge, crypto exchange SimpleSwap dan dua bursa non-kustodi, ChangeNOW dan Fixed Float, antara lain.

Pergerakan berani ini dari dana yang dicuri melintasi berbagai platform menunjukkan keberanian dan kompleksitas peretas yang terlibat dalam serangan ini.

Seiring dengan berita tentang serangan ini menyebar, komunitas kripto dengan penuh harapannya menunggu tanggapan dari Coins.ph, berharap dapat mengetahui kerentanannya yang memungkinkan serangan ini terjadi.

WhiteBIT, salah satu exchange yang menerima token XRP yang dicuri, merespons dengan cepat terhadap insiden ini.

“Segera setelah kami menerima permintaan dari bursa Filipina, Coins, kami segera bertindak dan memblokir 445.000 Ripple,” ujar Juru Bicara WhiteBIT.

Langkah proaktif ini menunjukkan komitmen WhiteBIT untuk membantu dalam memitigasi kerugian yang diakibatkan oleh serangan siber tersebut.

Selain itu, WhiteBIT menghubungi organisasi seperti Cristal dan Chainalysis, meminta agar alamat yang terkait dengan kripto yang dicuri diblokir. Upaya kolaboratif antara bursa sangat penting untuk melacak dan mungkin mengembalikan aset yang dicuri.

Serangan terhadap exchange yang telah diakuisisi Go-Jek tersebut merupakan pengingat tegas akan tantangan keamanan yang terus menerus dihadapi oleh crypto exchange dan ekosistem blockchain yang lebih luas.

Dengan nilai aset digital yang terus meningkat, peretas dan penjahat siber semakin termotivasi untuk mengeksploitasi kerentanannya.

Sebagai tanggapan terhadap ancaman yang berlanjut ini, sangat penting bagi bursa untuk memprioritaskan langkah-langkah keamanan, seperti otentikasi multi-faktor, penyimpanan aset di luar jaringan dan audit keamanan yang cermat.

Insiden ini juga menegaskan kebutuhan untuk meningkatkan kerja sama antara crypto exchange, perusahaan analisis blockchain dan lembaga pengaturan untuk melacak dan menangkap para penjahat siber.

Penyelidikan terhadap peretas yang bertanggung jawab atas serangan Coins.ph masih berlangsung, dengan harapan bahwa token XRP yang dicuri dapat dikembalikan kepada pemilik yang sah. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait