Dalam dominasi yang mulai pudar, mencuat kembali ide penggunaan yuan Tiongkok sebagai alternatif dari dolar AS untuk transaksi internasional.
Dolar AS, atau disebut juga dengan greenback, telah lama digunakan dalam transaksi internasional, bahkan yang terjadi di antara wilayah Asia, yang notabene jauh dari wilayah AS.
Yuan Jadi Alternatif Dolar AS?
Berdasarkan laporan SCMP, ide untuk penggunaan yuan sebagai alternatif dolar AS dalam perdagangan internasional sudah cukup lama ada, lebih dari satu dekade.
Namun di lapangan, penggunaan yuan masih relatif rendah dibandingkan ukuran ekonomi negara, kekuatan perdagangan dan pengaruh politik. Itu masih dalam penggunaan yang terbatas.
Sementara, greenback telah menuai hak istimewa yang begitu tinggi sebagai mata uang internasional. Salah satunya adalah memberikan sanksi melalui sistem keuangan global.
Karena hal tersebut, Tiongkok tengah berusaha meningkatkan adopsi global yuan guna mengurangi kebutuhan mereka atas dolar AS.
Sebelumnya, upaya menjadikan yuan sebagai alternatif dolar AS telah mendapat dukungan pasca krisis keuangan global di tahun 2008.
Di tahun 2009, Gubernur Bank Sentral Tiongkok Zhou Xiaochuan mengajukan ide untuk menghadirkan mata uang global baru untuk menggeser dolar AS.
Menurut Tiongkok, dominasi dolar AS yang begitu tinggi menjadi dalang dari krisis yang melanda perekonomian dunia. Tetapi, hingga kini ide tersebut masih sulit untuk diwujudkan.
Upaya Tiongkok untuk menginternasionalisasi yuan dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS mengalami tantangan.
Salah satu alasan adalah ketergantungan yang berlebihan pada pendekatan top-down, seperti inklusi yuan dalam SDR IMF pada 2016, yang sedikit memberikan pengaruh bagi bisnis.
Tiongkok juga telah menandatangani kesepakatan swap mata uang bilateral, sebagian besar untuk status dan terhambat oleh kontrol modal yang mencegah ekspansi penggunaan yuan di luar Tiongkok.
Kurangnya saluran investasi dan pasar keuangan domestik yang tertutup juga telah meredam minat pada mata uang tersebut.
Tetapi, Tiongkok lebih cenderung mampu untuk memenangkan lebih banyak kesempatan untuk mendorong penggunaan yuan di perdagangan dan investasi karena kekuatan perekonomiannyya yang tumbuh.
Itu membuat beberapa negara tertarik untuk menggunakan yuan, seperti Rusia dan Brasil. Terbaru, Prancis telah menggunakan yuan dalam kesepakatan gas alam yang dibangun bersama Tiongkok.
Tentu saja, bagaimana perkembangan dari ide yuan jadi alternatif dolar AS ini akan menentukan nasib mata uang AS dalam beberapa tahun ke depan. Mari kita saksikan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.