Yuan Laku Keras di Argentina, Ini Penyebabnya

Lebih dari 500 perusahaan di Argentina dilaporkan meminta untuk membayar impor menggunakan yuan Tiongkok karena kelangkaan dolar AS yang semakin parah.

“Bank sentral tidak memiliki dolar, jadi mereka membutuhkan bantuan darurat yang ditawarkan oleh Tiongkok,” ujar seorang ahli ekonomi perdagangan di Buenos Aires.

Penggunaan Yuan Tiongkok Mencapai Rekor Tertinggi di Argentina

Badan kepabeanan Argentina mengungkapkan bahwa lebih dari 500 perusahaan di Argentina, yang mencakup berbagai industri seperti elektronik, suku cadang otomotif, tekstil, minyak, dan pertambangan, telah meminta untuk menggunakan yuan Tiongkok untuk pembayaran impor, dikutip dari News.Bitcoin.

Seiring kelangkaan dolar AS yang berlanjut di Argentina, penggunaan yuan Tiongkok mencapai level tertinggi sepanjang masa di negara tersebut.

Menurut pejabat dari bank sentral Argentina, pembayaran impor yang disetujui dengan mata uang Tiongkok telah mencapai US$2,9 miliar. Marcelo Elizondo, seorang ahli ekonomi perdagangan di Buenos Aires, menjelaskan:

“Bank sentral tidak memiliki dolar, jadi mereka membutuhkan bantuan darurat yang ditawarkan oleh Tiongkok,” ujar Marcelo

“Bagi Argentina, mata uangnya yang terhubung dengan Tiongkok merupakan situasi darurat, tetapi bagi Tiongkok, itu merupakan titik awal yang menjadi pengungkit untuk memanfaatkan peluang geopolitik,” lanjutnya.

Whirlpool Corporation adalah salah satu perusahaan yang menggunakan Yuan Tiongkok dalam pembayaran impornya.

Raksasa peralatan rumah tangga Amerika tersebut menginvestasikan US$52 juta dalam pabrik barunya di luar Buenos Aires pada tahun lalu.

“Kami harus beberapa kali menghentikan pabrik, dan itu tidak baik untuk bisnis, produktivitas, maupun kualitas,” ujar Juan Carlos Puente, Presiden Whirlpool Amerika Latin.

“Kami bekerja untuk melihat bagaimana kami dapat memanfaatkan jalur aliran baru ini untuk tetap dapat mengimpor bahan baku,” tambahnya.

Menurut badan kepabeanan Argentina, antara Mei dan Agustus, perusahaan-perusahaan Argentina, termasuk Mirgor dan Newsan, melakukan pembayaran impor senilai US$630 juta dalam yuan Tiongkok.

Baru-baru ini, Tiongkok baru-baru ini memberi Argentina akses ke lebih dari setengah jalur pertukaran mata uang senilai $18 miliar, yang bertujuan untuk memperkuat perdagangan antara kedua negara.

Perjanjian pertukaran mata uang bilateral ini, berlaku sejak tahun 2009 lalu dan berfungsi sebagai langkah kontingensi untuk meningkatkan cadangan devisa selama periode krisis likuiditas.

Maria Castiglioni, direktur perusahaan konsultasi C&T Asesores di Buenos Aires, menekankan bahwa Argentina hanya memiliki sedikit pilihan karena kelangkaan USD, dengan mengatakan:

“Satu-satunya pilihan yang tersisa bagi mereka adalah mengakses yuan dari jalur pertukaran mata uang Tiongkok,” ujar Maria.

Data terbaru dari Mercado Abierto Electronico menggambarkan bahwa proporsi harian transaksi yuan Tiongkok di pasar valuta asing Argentina mencapai rekor harian baru sebesar 28 persen.

Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya ketika bagian transaksi yuan hanya mencapai maksimum 5 persen. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait