Menurut data Coinmarketcap, harga tertinggi aset kripto Zcoin (XZC) adalah US$169,99 pada 26 Desember 2017 lalu. Artinya, dibandingkan dengan harga saat ini di US$6,50, XZC telah mengalami penurunan sebesar 26 kali lipat dari harga sekarang. Namun ke depan, ada peluang kenaikan harga hingga berkali-kali lipat
OLEH: Fahmi Almuttaqin
Pegiat di Komunitas Kolektor Kripto Surabaya
Pelemahan harga aset kripto pada prinsipnya sangat lazim. Itulah sebabnya, selain memperhatikan volume perdagangan, kapitalisasi pasar aset juga harus diteropong.
Fenomena seperti ini seringkali kita jumpai di berbagai jenis aset, karena semakin besar kapitalisasi pasar aset tersebut, maka semakin rendah potensi keuntungan dan kerugian yang dapat terjadi.
Investor cerdas biasanya pandai memilih aset yang harganya masih rendah dan memiliki potensi kenaikan yang tinggi, lalu membelinya ketika harganya masih atau sedang murah.
Selain itu, mereka biasanya membeli pada momen yang tepat, yakni tepat beberapa saat sebelum terjadi sebuah capaian tertentu, yang membuat harga aset tersebut naik secara drastis.
Rendahnya kapitalisasi pasar aset kripto terkadang selaras dengan aspek likuiditasnya. Namun, rendahnya likuiditas dapat diimbangi dengan kemajuan aspek fundamentalnya, misalnya update teknologi, kemitraan dan lain sebagainya. Semakin jelas perwujudan aspek fundamental, maka bisa dijadikan tolok ukur penguatan nilai dan harga aset kripto.
Berdasarkan pengamatan kami Zcoin (XZC) menyimpan potensi itu secara fundamental, ditambahkan perluasan adopsi aset kripto besar seperti Bitcoin, bisa menjadi pelontar harga Zcoin di masa depan. Berikut fakta fundamental Zcoin.
Audit Lelantus
Lelantus merupakan mekanisme peningkatan skala anonimitas privacy coin. Dalam konteks Zcoin, ini adalah peningkatan Sigma di masa lalu.
Audit terhadap Lelantus telah dilakukan oleh Trail of Bits pada Juli 2020 lalu, dengan hasil memuaskan.
Ada beberapa capaian aspek dalam audit itu, yakni satu aspek di kategori Strong, 2 di aspek Satisfactory dan 2 aspek untuk Moderate.
Singkatnya, tidak ada bug atau permasalahan serius dalam kode program di Lelantus itu. dan segera diterapkan pada September tahun ini di blockchain Zcoin.
Merujuk pernyataan Reuben Yap CEO Zcoin, pihaknya optimis bahwa pengujian terhadap Lelantus akan digelar pada 24 September 2020.
Trail of Bits bukanlah tim audit sembarangan. Mereka adalah yang terbaik yang dimiliki oleh dunia saat ini dan telah mengaudit kode program milik Facebook hingga DARPA, sebuah departemen pengembangan riset dan teknologi Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Laporan hasil audit secara lengkap dapat Anda baca di sini.
Halving Pertama
Serupa dengan Bitcoin, Zcoin menganut mekanisme Halving untuk mereduksi pasokan aset baru ke dalam pasar melalui imbalan kepada para penambang. Halving pada Zcoin diperkirakan akan jatuh pada 6 Oktober 2020. Statistik Halving bisa dilihat di situs ini.
Integrasi DeFi dan ZNodes
Sektor DeFi yang sedang panas juga tak disia-siakan oleh Zcoin. Caranya adalah, kelak Zcoin juga hadir dalam versi ERC-20 (blockchain Ethereum). Ini yang memungkinkan bisa di-listing di platform DeFi ternama, yakni Uniswap, Balancer dan sejumlah Decentralized Exchange (DEX) lainnya.
Masuknya ZCoin di DeFi juga diwujudkan melalui kemitraan dengan Stakehound pada 2 September 2020 lalu. Itu kelak memungkinkan Zcoin yang ter-lock di Znodes, bisa dijadikan sebagai agunan (collateral) di Aave dan Uniswap.
Zcoin versi ERC-20 sekaligus memungkinkan semakin kecilnya jumlah unit Zcoin bagi simpul (node) blockchain Zcoin, yang saatnya minimal 1000 XZC.
Kapitalisasi pasar Zcoin memang tidak seperkasa dulu. Tapi, dinamika Zcoin, khususnya melaju ke sektor DeFi, dapat dijadikan tolok ukur kenaikan nilainya di masa depan, termasuk besaran kapitalisasi pasarnya. Kita menanti. [*]