Harga Bitcoin (BTC) tengah turun 0,7 persen dalam 24 jam terakhir menjadi US$113.468, tertinggal dibanding penurunan pasar kripto secara umum yang mencapai 1,35 persen.
Penurunan ini memperkuat kekhawatiran yang disampaikan oleh analis on-chain CryptoMe di CryptoQuant, yang menyebut level US$105.000 sebagai zona bahaya tersembunyi Bitcoin yang belum banyak dibahas, namun berpotensi diuji ulang dalam waktu dekat.
Analis Soroti Zona US$105.000 Sebagai Titik Kunci Bitcoin
Dalam analisis terbarunya, CryptoMe mengungkap bahwa sejumlah indikator on-chain utama mengarah ke titik konsentrasi harga di sekitar US$105.000.
Berdasarkan analisis yang disajikan oleh CryptoMe, tampak histogram yang menunjukkan distribusi harga saat UTxO (Unspent Transaction Output) diciptakan.
Salah satu temuan paling mencolok adalah adanya dinding UTxO yang sangat besar di kisaran US$105.644. Ini menunjukkan bahwa banyak pemegang Bitcoin membeli atau merealisasikan kepemilikannya di level tersebut, menjadikannya sebagai area konsentrasi biaya historis yang penting.
Selanjutnya, analis tersebut juga menyoroti rata-rata biaya UTxO yang disimpan selama 1 hingga 3 bulan, berdasarkan model Realized Price.
Menariknya, angka rata-rata yang ditunjukkan berada di sekitar US$106.000, kembali mengindikasikan kepadatan aktivitas transaksi di kisaran harga tersebut dalam periode waktu yang relatif dekat.
Lebih lanjut, data STH-Realized Price, yang mencerminkan rata-rata biaya perolehan BTC oleh pemegang jangka pendek (kurang dari 155 hari), menunjukkan angka US$105.350.
Tiga indikator berbeda ini secara konsisten menunjuk ke satu zona harga yang sama, memperkuat dugaan bahwa wilayah US$105.000 merupakan area teknikal dan psikologis yang krusial bagi pasar saat ini.
“US$105.000 jelas menonjol dalam data. Ini bukan sinyal pasar bearish, tetapi investor perlu mewaspadai potensi koreksi jangka pendek,” ujar CryptoMe.
Titik Tekanan dari Aktivitas Whale dan Leverage
Berdasarkan data yang dihimpun Coinmarketcap, ancaman terhadap kestabilan harga Bitcoin dalam jangka pendek tak hanya datang dari data on-chain.
Coinmarketcap mencatat pergerakan besar dari whale era Satoshi, yang memindahkan 80.201 BTC senilai US$9,6 miliar melalui Galaxy Digital dalam empat hari terakhir. Sebanyak 6.000 BTC diketahui dikirim ke bursa Binance dan Bybit, mengindikasikan potensi distribusi atau penjualan dalam jumlah besar.
Secara terpisah, whale dengan nama “qwatio” dilaporkan kembali membuka posisi short senilai US$132 juta setelah sebelumnya terkena likuidasi.
Perpaduan antara distribusi whale lama dan aksi short dalam skala besar dinilai meningkatkan tekanan jual dan menciptakan kekhawatiran psikologis di kalangan investor akan tren penurunan yang dipicu oleh pemain besar.
Tekanan ini semakin diperparah oleh lonjakan likuidasi pasar derivatif. Dalam 24 jam terakhir, terjadi likuidasi sebesar US$54,57 juta, melonjak 80 persen dibanding hari sebelumnya. Sebanyak 82,67 persen dari total likuidasi berasal dari posisi long.
Ini menunjukkan banyak trader yang salah arah pasar dan terpaksa menjual aset secara paksa saat harga anjlok.
Di saat bersamaan, open interest melonjak 28 persen menjadi US$877 miliar, menandakan kepadatan leverage yang tinggi di pasar.
Posisi dengan leverage 20x hingga 40x menjadikan pasar semakin rentan terhadap efek domino dari aksi jual mendadak. Penurunan harga Bitcoin di bawah US$115.000 bahkan disebut memicu rangkaian stop-loss otomatis yang mempercepat tekanan jual.
Arus Dana dari ETF AS Mulai Negatif
Tekanan terhadap harga Bitcoin juga tercermin dari arus dana keluar di instrumen institusional. spot Bitcoin ETF di AS mencatat arus keluar bersih sebesar US$131 juta pada hari Selasa (5/8/2025).
Ini mengakhiri tren masuk dana selama 12 hari berturut-turut yang sebelumnya berhasil mengumpulkan total US$6,6 miliar.
Kombinasi dari distribusi whale, tekanan dari pasar derivatif, serta penurunan minat institusi melalui ETF menunjukkan bahwa pasar berada dalam kondisi rawan koreksi, meskipun secara struktural belum memasuki fase bearish penuh. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.