Solana (SOL) tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku pasar. Dalam dua hari terakhir, data on-chain dari Glassnode menunjukkan adanya pergeseran besar dalam biaya rata-rata pembelian (cost basis) para investor.
Fokusnya kini mengarah ke zona US$129,79, level yang telah menyerap lebih dari 32 juta SOL, membentuk klaster suplai terbesar dengan porsi lebih dari 5 persen. Menariknya, area ini diprediksi bakal berperan penting sebagai zona dukungan jika terjadi penurunan harga di masa mendatang.
Data ini seolah menandai titik di mana investor mulai menunjukkan ketertarikan tinggi untuk mengakumulasi, atau mungkin sekadar bertahan di tengah ketidakpastian pasar.
Bisa dibilang, US$129 bukan sekadar angka, tapi menjadi semacam “markas pertahanan” yang terbentuk secara alami oleh aktivitas para pemilik SOL dalam jumlah besar.
Perpindahan Minat, Perubahan Psikologis?
Jika kita mengibaratkan pasar kripto sebagai sebuah kota yang tak pernah tidur, maka perubahan dalam biaya pembelian ini adalah seperti perpindahan penduduk besar-besaran dari satu distrik ke distrik lain.
Ketika puluhan juta SOL berpindah tangan di titik harga yang sama, itu mencerminkan bagaimana pelaku pasar secara kolektif mempercayai harga tersebut sebagai tempat “aman.”
Namun demikian, ini bukan satu-satunya level penting yang diamati oleh para analis. Di harga sekitar US$117,99, sekitar 18 juta SOL juga sempat berpindah tangan, menjadikan zona ini sebagai support potensial lainnya.
Sebaliknya, di area US$144,54, sekitar 27 juta SOL tercatat pernah berada di sana—zona ini kemungkinan besar akan menjadi hambatan psikologis bagi pergerakan harga ke atas.
Spot Solana ETFÂ Pertama di Dunia, Kanada Melesat Lebih Dulu
Sementara para investor sibuk memperhitungkan zona beli ideal, kabar mengejutkan datang dari Kanada. Purpose Investments resmi mengumumkan peluncuran spot SOL ETF pertama di dunia, dan akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Toronto mulai hari ini (16/4/2025).
Tidak seperti produk keuangan tradisional yang hanya mengandalkan perubahan harga, ETF ini memberikan eksposur langsung ke aset Solana, lengkap dengan imbal hasil dari staking.
Lebih lanjut lagi, struktur ETF ini disusun dalam tiga varian, yakni unit lindung nilai CAD (SOLL), tanpa lindung nilai CAD (SOLL.B) dan tanpa lindung nilai USD (SOLL.U). Dengan begitu, investor dapat memilih varian yang sesuai dengan kebutuhan mata uang mereka.
Yang tak kalah menarik, imbal hasil staking berasal dari validator internal yang dikelola oleh Purpose sendiri, membuka peluang hasil yang lebih tinggi dibanding sekadar menyimpan aset.
Di sisi lain, peluncuran ETF ini juga bisa menambah tekanan pada negara lain, termasuk AS, yang hingga kini masih tertahan di tengah tarik-ulur regulasi. Kanada, dalam hal ini, tampak selangkah lebih maju, menawarkan produk yang mampu menjembatani antara dunia kripto dan ekosistem investasi mapan.
Solana Makin Menarik, Tapi Tak Lepas dari Risiko
Kombinasi antara support teknikal kuat di zona US$129 dan hadirnya produk ETF baru membuat Solana kembali mencuri perhatian. Namun perlu dicatat, ini bukan berarti SOL akan terus naik tanpa hambatan. Seperti halnya instrumen investasi lain, selalu ada kemungkinan volatilitas yang tidak terduga.
Namun, jika zona support ini bertahan, dan ETF mendapat sambutan positif dari pasar institusi, bukan tidak mungkin Solana akan menemukan fondasi baru yang jauh lebih kokoh. Tentu saja, ini bukan soal tebak-tebakan, tapi tentang membaca pola, dan pola tersebut saat ini sedang terbentuk di hadapan kita.
Jadi, apakah US$129 akan menjadi lantai yang tak tergoyahkan? Atau hanya sekadar perhentian sementara sebelum harga bergerak ke arah baru? Waktu dan volume akan jadi penentu. Yang jelas, baik investor ritel maupun institusional kini mulai menaruh perhatian lebih serius pada Solana—dan itu bukan tanpa alasan. [st]