Jed McCaleb dianggap tergolong jenius di bidang kriptografi, protokol peer-to-peer dan sejumlah sistem komputasi lain, yang mendukung penerapan teknologi blockchain. Ia adalah seorang programmer, kriptografer sekaligus pengusaha yang terlibat dalam pendirian sejumlah perusahaan teknologi. Sukses membangun beberapa perusahaan adalah buah dari bakat kriptografi McCaleb. Hal itulah yang ia pertajam selama karirnya.
Pria yang lahir di Little Rock, Arkansas, Amerika Serikat pada tahun 1975 itu meluncurkan beragam proyek yang menjadi bagian penting dalam sejarah uang kripto. Produk besutan McCaleb termasuk yang paling sukses diliput oleh media dan diterima oleh sektor keuangan tradisional, seperti Mt Gox yang merupakan bursa Bitcoin terbesar pada jamannya, serta Ripple dan Stellar yang kini termasuk 10 kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia menurut versi Coinmarketcap.
McCaleb sempat mengenyam pendidikan di University of California, Berkeley. Tetapi ia lebih memilih keluar untuk melampiaskan hasratnya di bidang teknologi dan wirausaha. Usaha pertamanya adalah eDonkey, sebuah aplikasi peer-to-peer file-sharing, di mana ia menjadi CTO perusahaan itu. Di masa kejayaannya, eDonkey digunakan oleh lebih dari 4 juta pengguna. Tetapi pada tahun 2006 layanan tersebut terpaksa tutup akibat tuntutan hukum. Perusahaan McCaleb diharuskan membayar “uang damai” sebesar US$30 juta kepada Asosiasi Industri Musik Amerika Serikat, karena eDonkey digunakan untuk mendistribusikan musik bajakan.
McCaleb termasuk pengusung awal Bitcoin. Sebab pada tahun tahun 2009, ketika versi-versi awal kode Bitcoin dirilis oleh Satoshi Nakamoto, McCaleb sudah membayangkan potensinya di masa depan. Bermodalkan kemampuan kriptografi dan pengalaman membuat sistem berbasis peer-to-peer, McCaleb tak perlu waktu lama mempelajari blockchain.
Berhubung Bitcoin tertaut erat dengan urusan uang, McCaleb menyoroti soal kestabilan kripto. Ia menyimpulkan harus ada platform untuk memperdagangkan kripto agar kripto bisa bertahan. Berbekal pemikiran itulah McCaleb mendirikan bursa Mt Gox pada Juli 2010. Mt Gox awalnya adalah sebuah situs jual beli kartu permainan Magic the Gathering (Magic the Gathering Online Exchange [MtGox]). Tetapi, karena melihat potensi besar Bitcoin sebagai aset bernilai, McCaleb membuat MtGox fokus pada Bitcoin-dolar AS.
Dalam beberapa bulan saja, MtGox tersohor di kalangan pegiat kripto. Pada tahun 2013, MtGox menangani lebih dari 70 persen transaksi di seluruh dunia. Pada Februari 2011, McCaleb menjual kepemilikan MtGox kepada Mark Karpeles, dan tetap menjadi pemilik saham minoritas, hingga bursa tersebut kandas pada tahun 2014 akibat kasus peretasan terbesar di sejarah kripto, di mana 850 ribu Bitcoin dirampas dari para nasabah Mt Gox.
Dalam perkembangannya, McCaleb menemukan sejumlah kelemahan Bitcoin dari segi operasional. Ia akhirnya memutuskan membuat kripto sendiri dengan kekuatan yang tidak dimiliki Bitcoin. Pada tahun 2012, bersama dengan David Schwartz, Jesse Powell dan Arthur Britto, McCaleb membuat protokol konsensus baru yang dinamai OpenCoin, yang di kemudian hari diubah menjadi Ripple Labs.
Proyek tersebut awalnya kesulitan membangun momentum, tetapi setelah Chris Larsen ditunjuk sebagai CEO, mereka berhasil menjalin beberapa kemitraan dengan perbankan. Hari ini, teknologi Ripple seperti xRapid digunakan oleh beberapa bank untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya, dan token XRP adalah kripto yang masuk jajaran lima kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Kendati Ripple Labs sukses, terjadi konflik personal antara McCaleb dan anggota lainnya. Pada Juli 2013, McCaleb mengundurkan diri dari jabatannya di perusahaan itu. Disinyalir, McCaleb memiliki sejumlah token XRP bernilai US$20 miliar pada Januari 2018, sehingga ia berpotensi menjadi manusia terkaya ke-40 di dunia menurut Forbes.
Setelah meninggalkan Ripple, McCaleb mendirikan Stellar Development Foundation pada tahun 2014 bersama Joyce Kim. McCaleb menyadari infrastruktur keuangan dunia sudah rusak dan banyak penduduk yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas keuangan. Untuk menjawab masalah tersebut, ia mengembangkan Stellar, sebuah open-source protocol, yang memungkinkan transaksi keuangan lintas negara menggunakan uang fiat dan uang digital.
Yayasan tersebut awalnya menggunakan protokol Ripple untuk jaringan pembayarannya. Tetapi pada tahun 2015, mereka mengadopsi protokol konsensus Stellar. Ripple lebih fokus terhadap layanan transaksi Business to Business, sementara Stellar fokus terhadap transaksi Business to Consumer.
Selain aktif mengembangkan teknologi Stellar, McCaleb juga seorang filantropis. Pada Januari 2014 ia menyumbangkan XRP senilai US$500 ribu kepada Machine Intelligence Research Institute. Pada Februari 2018, ia diumumkan sebagai donatur kepada OpenAI, sebuah organisasi di bidang keamanan kecerdasan buatan. [ed]