7 Cara Mengamankan Bitcoin Anda

Ada banyak cara mengamankan Bitcoin, termasuk beragam cara untuk kehilangannya, seperti pengakuan “Kakek Peter Schiff” beberapa hari yang lalu. Jika Anda tidak memahami cara mengamankan Bitcoin, maka habislah sudah. Bye… bye.

Kabar baiknya, sebenarnya tidak perlu keahlian komputer tinggi untuk menyimpan Bitcoin secara aman. Ikuti langkah-langkah berikut untuk keamanan Bitcoin tercinta Anda.

Gunakan Kata Sandi Kuat dan Unik
Kata sandi sebaiknya memenuhi kriteria berikut: paduan antara huruf besar, huruf kecil, angka dan simbol. Panjang kata sandi setidaknya 40 karakter agar sulit diretas menggunakan metode umum seperti brute-force. Contoh: U^8Mr3f>.$C^Vj/R7y?&7&=}uC68DCG5~4.-HtyA (petunjuk bantuan untuk mengingatnya secara manual: USA ^ 8 MUSIC rope 3 fruit > . $ COFFEE ^ VISA jack / ROPE 7 yelp ? & 7 & = } usa COFFEE 6 8 DRIP COFFEE GOLF 5 ~ 4 . – HULU tokyo yelp APPLE).

Di satu sisi, kata sandi yang kuat memang sulit diingat. Sebab itu, pengguna harus memiliki cara agar tidak melupakannya, seperti memakai peranti lunak manajemen kata sandi atau USB yang dienkripsi.

Pastikan kata sandi berbeda-beda dan unik untuk setiap akun di bursa aset kripto atau Bitcoin hardware wallet, agar jika satu layanan diretas tidak memengaruhi layanan lainnya.

Aktifkan 2-Factor Authentication (2FA)
2FA memberikan lapisan keamanan tambahan untuk mencegah peretas yang semakin “rajin mengintip”. 2FA memakai identitas tipe kedua, selain kata sandi, untuk mengakses akun pengguna.

2FA bisa diaktifkan dengan mengunduh aplikasi authenticator, seperti Google Authenticator, yang menghasilkan kode 2FA acak setiap 30 detik. Pengguna bisa juga memakai perangkat USB seperti YubiKey yang dicolok ke komputer untuk konfirmasi 2FA.

Aktifkan IP dan Whitelisting Dompet
Selain 2FA, pengguna bisa memeriksa apakah bursa kripto yang digunakan memiliki fitur whitelisting, yaitu pencegah agar hanya alamat-alamat tertentu yang bisa bertransaksi dengan dana di bursa itu.

Ada dua jenis whitelisting, yaitu IP whitelisting yang mengizinkan alamat IP komputer pengguna, serta whitelisting dompet sehingga dana hanya bisa ditarik ke alamat dompet yang disetujui.

Pakai VPN di Jaringan WiFi Umum
Koneksi WiFi publik relatif mudah diretas. Pengguna yang terhubung WiFi publik sebaiknya memakai Virtual Private Network (VPN) untuk menambah lapisan enkripsi sehingga lebih aman.

Pengguna perlu merogoh kocek setidaknya US$5-US$10 per bulan untuk berlangganan layanan VPN yang memadai, seperti ExpressVPN, NordVPN, VyprVPN dan sebagainya.

Bedakan Antara Tabungan dan Dana Trading
Jangan simpan aset kripto di bursa lebih banyak dari yang dipakai untuk perdagangan. Untuk aset kripto yang disimpan jangka panjang, sebaiknya menggunakan cold wallet agar lebih aman. Cold wallet bisa berupa hardware wallet seperti USB terenkripsi atau paper wallet yaitu diterakan di kertas.

Simpan Cadangan
Sifat blockchain yang desentralistik menjadikan sistem tidak memiliki titik tunggal kegagalan. Pengguna sebaiknya menerapkan hal sama, yaitu memiliki cadangan kata sandi, private key dan seed phrase. Cadangan tersebut bisa disimpan di tempat-tempat berbeda agar tidak mudah dicuri.

Tulis Surat Wasiat Digital
Pemilik aset kripto sebaiknya menulis surat wasiat digital untuk memastikan aset tersebut dapat diwariskan kepada pihak yang berhak. Hal ini untuk mencegah aset itu hilang, karena tidak bisa diakses oleh siapapun yang tidak mengetahui kuncinya. Surat wasiat tersebut berisi petunjuk cara untuk mengakses simpanan aset kripto. Selamat mencoba! [blog.sfox.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait