Ada Ancaman Baru Terhadap Bitcoin, Namanya Dolar Digital

Sekarang muncul ancaman baru bagi kripto Bitcoin yaitu dolar digital. Mata uang ini telah dikenal sebagai salah satu pendorong kiamatnya uang kertas.

Dolar digital adalah bentuk mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral negara, seperti The Fed di Amerika Serikat, yang berfungsi sebagai bentuk uang tunai digital.

Dolar digital diterbitkan dan diatur oleh bank sentral, dan dapat digunakan untuk transaksi yang sama seperti uang tunai biasa.

Namun, karena merupakan bentuk uang digital, dolar digital dapat disimpan dan digunakan melalui platform digital seperti aplikasi dan situs web, serta dapat dengan mudah dipindahkan melalui internet.

Konsep dolar digital masih dalam tahap eksplorasi dan pengembangan oleh beberapa bank sentral di seluruh dunia.

Pengembangan dolar digital diyakini dapat memberikan beberapa manfaat, seperti mengurangi biaya dan waktu untuk pemrosesan transaksi, meningkatkan keamanan transaksi, dan memungkinkan bank sentral untuk lebih mudah mengelola pasokan uang.

Namun, ada juga beberapa kekhawatiran terkait dolar digital, seperti kemungkinan peningkatan pengawasan pemerintah terhadap transaksi dan privasi finansial, ketergantungan pada bank sentral, ketergantungan pada jaringan internet.

Kemudian, terdapat risiko keamanan siber yang mungkin terkait dengan penyimpanan dan transfer uang digital, ketergantungan pada teknologi, serta kemungkinan pengaruh terhadap stabilitas perekonomian.

Sejumlah bank sentral sedang mempertimbangkan untuk menciptakan dolar digital, namun belum ada keputusan resmi tentang peluncuran mata uang digital tersebut.

Ancaman Dolar Digital Terhadap Bitcoin

Bitcoin bangkit kembali tahun ini, melonjak hingga sekitar US$30.000 per bitcoin meskipun kripto dinyatakan mati di Amerika.

Harga bitcoin telah melonjak dua kali lipat sejak jatuh ke level sekitar US$15.000 setelah runtuhnya FTX pada bulan November tahun lalu (meskipun satu kripto baru telah mengunggulinya).

Sekarang, setelah seorang strategis bank besar mengeluarkan prediksi harga bitcoin sebesar US$2 triliun.

Namun, Senator Texas Ted Cruz, pendukung bitcoin yang vokal, telah memperingatkan bahwa mata uang digital masa depan dan mata uang digital bank sentral (CBDC) lainnya dapat menghancurkan semua nilai bitcoin, dikutip dari Forbes.

“Kita melihat Tiongkok bergerak maju dengan niat untuk menggunakan CBDC untuk menghancurkan semua nilai bitcoin, menghancurkan anonimitas, menghancurkan desentralisasi,” kata Cruz.

“Joe Biden, awal masa jabatannya sebagai presiden, mengeluarkan perintah eksekutif untuk memerintahkan The Fed untuk mempelajari menciptakan CBDC, dan cabang New York dari Federal Reserve sedang bekerja untuk melakukan hal tersebut,” tambahnya.

CBDC yang dibuat Amerika yaitu dolar digital, terinspirasi oleh bitcoin dan mata uang digital, sedang dieksplorasi oleh pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia, dengan Tiongkok saat ini memimpin dengan yuan digitalnya.

Para kritikus mengatakan CBDC akan memberikan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada pemerintah untuk mengawasi dan mengendalikan warga negaranya.

Sementara para pendukung melihatnya sebagai evolusi elektronik dari uang tunai yang diterbitkan negara yang dapat digunakan untuk mengelola ekonomi dengan lebih baik.

“Saya pikir itu sangat berbahaya. Saya sangat khawatir tentang risiko CBDC,” ujar Cruz.

Namun, Cruz mengatakan ia masih sangat optimis terhadap bitcoin dengan menyebutnya sebagai yang jelas menjadi yang terbaik di dalam dunia kripto saat ini.

Karena, Bitcoin pada 2021 lalu mencapai harga tertingginya di level US$69.000. Walaupun terjadi penurunan drastis pada 2022 sebagai musim dingin kripto terpanjang. Tetapi, secara perlahan harga BTC meningkat secara fantastis pada beberapa minggu ini.

Beberapa orang berpikir bahwa pengembangan dolar digital bisa menyebabkan hilangnya uang tunai fisik dan mengacaukan sistem perbankan komersial karena orang mengelola semua uang mereka di akun berbasis aplikasi dengan The Fed.

“Orang yang sama yang ingin melihat CBDC, mereka benci bitcoin, dan mereka benci uang tunai,” kata Cruz.

“Mari kita jelas, mereka tidak suka uang tunai dengan alasan yang sama seperti alasan saya suka uang tunai, karena tidak terkena kendali terpusat yang tidak terkena pengawasan konstan,” tambahnya.

Bulan lalu, Cruz mengajukan undang-undang yang akan mencegah pembuatan dolar digital, dengan mengargumentasikan bahwa pemerintah AS tidak memiliki wewenang untuk sepihak menetapkan mata uang bank sentral. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait