AI: Indonesia Dorong Transformasi Industri 4.0 di Smart Manufacturing Summit 2025

Kemajuan kecerdasan buatan (AI) 2025 dan proyeksinya di masa depan untuk dapat diterapkan di Indonesia akan dikupas tuntas di acara ini Indonesia Smart Manufacturing Summit 2025, Jakarta, 13 Februari 2025.

Indonesia tengah mempercepat adopsi teknologi canggih menuju AI 2025 dan untuk masa depan, dengan fokus pada kecerdasan buatan, IoT, dan robotika. Pencapaian status National Lighthouse 4.0 oleh perusahaan terkemuka menandai langkah signifikan dalam transformasi ini. Namun, tantangan seperti kesenjangan infrastruktur dan kebutuhan peningkatan keterampilan tenaga kerja masih menjadi perhatian utama.

Sebuah perusahaan manufaktur terkemuka di Indonesia baru-baru ini meraih status National Lighthouse 4.0, sebuah pengakuan atas integrasi revolusioner mereka terhadap kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), robotika, dan digital twins dalam proses produksi.

Dengan mengadopsi otomatisasi canggih dan pengambilan keputusan berbasis data, perusahaan ini berhasil meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya operasional, dan meminimalkan dampak lingkungan.

“Pencapaian ini menunjukkan potensi transformasi Industri 4.0 dalam membentuk masa depan manufaktur Indonesia yang lebih berkelanjutan dan kompetitif,” sebut tim panitia acara.

Industri manufaktur menyumbang hampir 20 persen dari PDB Indonesia, menjadikan adopsi teknologi Industri 4.0 sebagai keharusan. Pemerintah melalui peta jalan Making Indonesia 4.0 menargetkan posisi Indonesia sebagai kekuatan manufaktur global pada tahun 2030.

Namun, tantangan seperti kesenjangan infrastruktur, peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan risiko keamanan siber perlu diatasi.

“Dengan meneladani kisah sukses seperti National Lighthouse 4.0, bisnis dapat menerapkan praktik terbaik dan menyesuaikan strategi transformasi digital mereka untuk tetap kompetitif,” sebut mereka lagi.

Untuk mendukung transisi ini, Manufacturing IT Summit Indonesia 2025 akan mengumpulkan pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan inovator teknologi guna mendorong fase modernisasi industri berikutnya. Acara ini akan menawarkan wawasan praktis, menampilkan teknologi terobosan, dan mendorong kolaborasi yang akan mempercepat adopsi Industri 4.0.

“Dengan diskusi kunci tentang AI, IoT, dan optimalisasi rantai pasokan, summit ini bertujuan membekali bisnis dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi manufaktur cerdas,” ujar panitia penyelenggara.

Indonesia berada di ambang revolusi industri. Dengan ekonomi yang tumbuh pesat dan dukungan pemerintah yang kuat untuk Industri 4.0, fondasi telah ditetapkan untuk kemajuan luar biasa. Sebagai pilar utama kekuatan ekonomi nasional, sektor manufaktur siap memimpin transformasi ini.

“Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir, sektor ini dapat membuka potensi penuh dan memberikan dampak signifikan pada PDB negara,” tambah mereka.

Acara Indonesia Smart Manufacturing Summit 2025 akan berlangsung pada 13 Februari 2025 di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Acara ini akan menampilkan lebih dari 300 eksekutif C-suite, pemimpin teknologi, dan visioner industri yang akan mengeksplorasi strategi, inovasi, dan kemitraan yang membentuk masa depan manufaktur di Indonesia.

“Dengan presentasi utama dan studi kasus dari pelopor industri yang telah berhasil menerapkan teknologi manufaktur cerdas, peserta akan mendapatkan wawasan berharga,” ujar seorang juru bicara acara.

Panel diskusi dan sesi tanya jawab akan membahas topik seperti otomatisasi pabrik, keamanan siber dalam manufaktur, dan praktik produksi berkelanjutan. Dihadirkan pula showcase teknologi dari penyedia global seperti SAP, Equinix, dan OutSystems, peserta dapat mengalami solusi mutakhir secara langsung.

Pembicara kunci termasuk Marco Kamiya (Perwakilan UNIDO untuk Indonesia, Timor Leste, dan Filipina), yang akan memoderasi diskusi “Beyond the Assembly Line: Building Factories of the Future,” yang mengeksplorasi AI, robotika, dan digital twins dalam manufaktur.

Panji Winanteya Ruky (Direktur Transformasi Bisnis), akan mempresentasikan studi kasus tentang pencapaian Status National Lighthouse dan dampak inisiatif manufaktur cerdas.

Muhammad Fikri Fakhresy (CEO PT Strum Technology Asia), akan memimpin diskusi “EVolution: Smart Manufacturing & the Rise of Indonesian EVs,” membahas peran Indonesia dalam produksi EV global.

Sementar aitu Raine Renaldi (Ketua Komite Ekonomi & Aset Digital KADIN), akan membahas risiko keamanan siber dalam “Breaches, Bots, & Beyond: Building a Cybersecurity Fortress for Indonesian Manufacturing.”

Dengan komitmen kuat pemerintah terhadap Making Indonesia 4.0, bisnis didorong untuk memanfaatkan peluang yang tersedia melalui acara ini. Informasi selengkapnya, kunjungi situs resminya: https://itknowledgezone.com/event/manufacturing-it-summit-indonesia/ [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait