KPMG: Blockchain dan IoT Efektif dalam Pengelolaan Perubahan Iklim

Perusahaan auditor KPMG meramalkan, bahwa teknologi blockchain yang dipadukan dengan Internet of Things (IoT) akan digunakan secara efektif untuk mengelola perubahan iklim pada tahun 2020.

IoT adalah sistem perangkat elektronik yang saling terkait. Setiap perangkat terhubung dengan Internet, memiliki sensor, peranti lunak dan pengaturan khusus yang memungkinkan mengumpulkan dan berbagi data.

“Perpaduan teknologi blockchain dengan IoT memungkinkan organisasi ataupun perusahaan untuk mempercepat tata kelola lingkungan dalam konteks perubahan iklim pada tahun 2020. Dalam hal ini teknologi blockchain memegang peranan utama,” kata Arun Ghosh Manager Divisi Blockchain di KPMG,

Ghosh melihat adanya peningkatan perhatian oleh negara-negara berkembang tentang otomatisasi mekanisme pengendalian mutu udara. Cabang KPMG di India, Ukraina dan Tiongkok, kata Ghosh terus berdiskusi dengan pihak-pihak terkait di negara itu tentang standar pengelolaan mutu udara di masa depan.

Terkait dengan itu, laporan terbaru dari Grand View Research mencatat, bahwa pangsa pasar pengendalian mutu udara secara global mencapai US$6,5 miliar pada tahun 2025. Guna mendukung itu, penggunaan jaringan komunikasi nirkabel untuk IoT sangat memungkinkan di masa depan.

“Saat ini semakin banyak data mengenai mutu udara yang dikumpulkan dari perangkat berbasis IoT. Pada saat yang sama standar pengelolaan mutu udara berbasis teknologi blockchain juga sedang diterapkan. Platform blockchain yang memiliki kontrak pintar (smart contract) dipadukan dengan jaringan IoT berguna untuk memastikan operasi berjalan dengan lancar. Selain itu, blockchain dapat digunakan untuk menyimpan data secara dengan aman pada perangkat IoT. Perkembangan terbaru dan ramalan untuk masa depan seputar itu juga akan dibahas di World Economic Forum 2020 pada bulan ini,” pungkas Ghosh, menegaskan betapa pentingnya persoalan ini bagi dunia. [Cointelegraph/red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait