Akhirnya IPO! Circle Bawa USDC ke Wall Street

Circle akhirnya meraih apa yang selama ini tampak seperti mimpi besar, yakni menjadi perusahaan publik. Pada Kamis (5/6/2025), Circle resmi tercatat di Bursa Efek New York (NYSE) dengan simbol saham “CRCL.”

Keputusan ini bukan sekadar strategi bisnis biasa, tapi juga cerminan dari ambisi mereka untuk membawa stablecoin USDC ke arus utama keuangan global.

IPO Circle Menandai Era Baru untuk Stablecoin dan Blockchain

Saat bel pembukaan berbunyi di lantai bursa, Circle melepas 34 juta saham ke publik, masing-masing seharga US$31. Angka ini jauh di atas kisaran awal yang diperkirakan dan total dana yang berhasil dihimpun pun tembus US$1,1 miliar.

Tak berhenti di situ, valuasi Circle kini berada di kisaran US$6,9 miliar dan bisa membengkak hingga US$8,1 miliar jika opsi saham tambahan ikut dipertimbangkan.

Di sisi lain, pencapaian ini juga menandai babak baru bagi industri stablecoin. Circle bukan pemain sembarangan. Mereka adalah pencipta USDC, stablecoin yang saat ini menjadi pilihan utama di berbagai ekosistem blockchain.

BACA JUGA  Tether Melaju! Kapitalisasi Pasar USDT Hampir Sentuh US$120 Milyar

Sejak diluncurkan pada 2018, transaksi on-chain menggunakan USDC sudah menembus angka US$25 triliun. Kapitalisasi pasarnya pun saat ini berada di angka US$61,5 miliar, hanya satu tingkat di bawah Tether.

Namun, apa yang membuat langkah ini begitu menarik bukan hanya karena besarnya dana yang dikumpulkan. Di balik layar, ini adalah bukti bahwa dunia keuangan tradisional kini mulai membuka pintu lebih lebar untuk aset digital.

“Kami tidak hanya membangun produk keuangan. Kami membangun lapisan uang di internet,” ungkap tim Circle dalam sebuah postingan di X.

Pernyataan ini tidak terdengar seperti jargon pemasaran, tapi lebih seperti deklarasi visi untuk masa depan keuangan global.

Investor Besar Mulai Serius Melirik Circle dan USDC

Masuknya Circle ke lantai bursa juga menarik perhatian para investor institusional. Ark Invest, misalnya, sudah menyatakan minat untuk membeli saham senilai hingga US$150 juta.

Dukungan dari investor besar ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap stabilitas dan potensi stablecoin semakin menguat, terutama karena USDC dikenal transparan dan sesuai standar regulasi.

BACA JUGA  Politisi Demokrat Khawatirkan Stablecoin PayPal

Lebih lanjut lagi, laporan keuangan Circle di kuartal pertama tahun ini cukup meyakinkan. Mereka membukukan pendapatan sebesar US$578,57 juta dan laba bersih mencapai US$64,79 juta.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang cukup meyakinkan. Tahun lalu, pendapatan mereka di kuartal yang sama hanya sebesar US$365,09 juta dengan laba bersih US$48,64 juta. Tidak heran bila mereka semakin percaya diri melangkah ke publik.

Regulasi Makin Jelas, Stabilitas Kripto Mulai Terbentuk 

Yang juga patut dicermati, IPO ini terjadi di tengah bergesernya sikap regulator di AS terhadap aset digital. Kini, dengan semakin banyaknya payung hukum dan rancangan undang-undang yang mendukung stablecoin, perusahaan seperti Circle berada dalam posisi yang lebih aman secara hukum.

Bagi investor ritel maupun institusional, ini bisa jadi sinyal bahwa kripto tidak lagi berjalan dalam bayang-bayang ketidakpastian.

Namun demikian, tantangan tetap ada. Persaingan antar stablecoin makin sengit dan regulator pun masih mencari keseimbangan antara inovasi dan pengawasan. Tetapi dengan status barunya sebagai perusahaan publik, Circle tampaknya siap mengambil peran lebih besar dalam membentuk ekosistem keuangan digital yang lebih luas.

BACA JUGA  Berita Aset Digital: Ant Group Gandeng Circle untuk Integrasi USDC

Jika dulu stablecoin hanya dianggap sebagai alat tukar untuk para penggemar kripto, kini mereka mulai masuk ke percakapan besar tentang masa depan uang.

Circle, lewat IPO ini, sedang mengukir narasi baru bahwa uang digital tidak hanya untuk spekulasi, tapi juga bisa menjadi fondasi dari sistem keuangan global yang lebih efisien, inklusif dan transparan.

Dan mungkin saja, beberapa tahun dari sekarang, kita akan melihat USDC tidak hanya hadir di bursa atau bursa kripto, tapi juga digunakan untuk membeli kopi, membayar langganan musik, atau bahkan menggaji karyawan lintas negara.

Jika itu terjadi, maka bel pembukaan yang terdengar di NYSE kemarin, bisa jadi adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar pencatatan saham biasa. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait