Ambisi Seoul Menjadi Kota Blockchain

Walikota Seoul Park Won-soon mengumumkan rencana lima tahun untuk mengembangkan industri blockchain di kota tersebut, seperti dilansir Cointelegraph, mengutip kantor berita Korea Yonhap News, Kamis (4/10). Rencana itu termasuk mendirikan beragam bisnis dan pemberian dana bagi startup.

Dalam pidato di kota Zug, Swiss, yang menjadi markas bagi 250 perusahaan blockchain termasuk Ethereum Foundation itu, Park mengumumkan proyek tersebut bernama “Seoul Kota Blockchain” dan terdiri beberapa langkah demi mempromosikan dan membangun inisiatif serta pendidikan terkait blockchain di Seoul dari 2018 hingga 2022.

“Pada tahun 2022, di Seoul akan disiapkan sebuah badan khusus dengan dana 100 milyar won, setara Rp13 milyar, untuk diinvestasikan di startup blockchain. Pemerintah Seoul sendiri akan menggelontorkan uang sebesar 13,6 milyar won,” kata Park.

Selain itu, pejabat Seoul berencana menanam 60,3 milyar won (US$53,1 juta) untuk mendirikan dua pusat bisnis yang akan menampung 200 perusahaan blockchain pada 2021. Dua kompleks tersebut, yang berlokasi di bagian barat dan tenggara Seoul, akan mengoperasikan dua pusat pendidikan demi melatih 730 pakar industri selama lima tahun ke depan. Harapannya adalah kompleks terintegrasi ini akan menarik banyak tenaga kerja domestik dan asing.

Menurut ZD Net Korea, Park juga mengumumkan rencana menerapkan blockchain di administrasi kota Seoul. Mulai tahun ini, pejabat Seoul ingin meluncurkan 14 sistem bertenaga blockchain, termasuk sistem pemilihan suara, manajemen amal dan laporan riwayat kendaraan bermotor.

Park mengatakan, teknologi distributed ledger adalah teknologi inti di revolusi industri keempat, yang akan menjadi fondasi bagi masa depan teknologi informasi. Dengan meluncurkan rencana lima tahun tersebut, Park berniat menjadikan Seoul sebagai pusat ekosistem industri blockchain.

“Penerapan teknologi blockchain di administrasi pemerintahan belum pernah dilakukan di kota manapun. Seoul akan menjadi peluang yang penting untuk merevitalisasi industri blockchain,” jelasnya.

Rencana itu juga turut mendukung pertumbuhan industri konferensi, wisata dan pameran yang terkait blockchain. Pemerintah Seoul memberikan dana 100 juta won demi mendukung acara kompetisi blockchain.

Teknologi blockchain, yang terutama diterapkan pada kripto, menggunakan mekanisme distributed ledger untuk merekam transaksi tanpa membutuhkan peladen (server) pusat dengan cara memperbarui dan menyebarkan catatan tersebut ke semua pihak. Blockchain diperkirakan akan merevolusi berbagai industri, dari keuangan hingga logistik.

Pada Agustus silam, pihak berwenang Korea Selatan mengumumkan rencana mengembangkan delapan sektor ekonomi domestik, termasuk teknologi blockchain, dengan menginvestasikan US$4,4 milyar pada 2019. Pemerintah lokal memilih untuk meningkatkan jumlah dana yang ditanam di sektor seperti blockchain, big data dan kecerdasan buatan hingga 65 persen lebih tinggi dibanding perkiraan yang dibuat awal tahun ini. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait