Analis: Bitcoin Belum Sehat, Sentimen di Bursa Berjangka Mulai Positif

Sejumlah analis menilai Bitcoin belum sehat, seiring kripto itu mengalami konsolidasi di atas US$30 ribu per BTC. Namun, sentimen positif di pasar berjangka mencerminkan awal-awal pemulihan.

Pergerakan jangka pendek pun dinilai sangat “menantang”. Hal itu diutarakan tim JPMorgan Chase & Co, Josh Younger dan Veronica Mejia Bustamante pada Jumat (25/06/2021), dilansir dari Bloomberg.

Sementara itu, David Grider dari Fundstrat Global Advisors menyarankan untuk mengurangi resiko guna melindungi aset Bitcoin investor.

Tim JPMorgan menilai, berdasarkan data di blockchain Bitcoin, menandakan penjualan kripto akhir-akhir ini dilakukan demi menutupi kerugian dan ada kemungkinan sejumlah posisi merugi yang harus diselesaikan melalui pasar.

Bitcoin berkurang lebih dari setengah sejak puncaknya pada harga US$65 ribu pada April lalu yang cukup terdampak  pelarangan transaksi kripto dan penutupan tambang Bitcoin di Tiongkok.

Progam stimulus oleh Pemerintah AS  yang berkurang di tengah pemulihan pandemi turut menjadi penghalang bagi investasi yang bersifat spekulatif.

Kendati demikian, analis JPMorgan merujuk kepada kestabilan pasar berjangka Bitcoin sebagai faktor positif selain kemungkinan biaya produksi BTC yang bertambah tinggi, sebab kebijakan Tiongkok mendorong penambangan Bitcoin pindah ke luar negeri.

Sejumlah periset berpendapat biaya produksi memainkan peranan penting bagi harga Bitcoin.

“Meski pasar kripto belum menunjukkan tanda-tanda sehat, ada juga tanda-tanda awal proses pemulihan,” tulis analis tersebut.

Bitcoin naik sebesar 6,5 persen ke harga US$33.329 pada Minggu, menghapus kejatuhan selama dua hari. Kripto lain turut menguat, seperti Ether (ETH) pulih 5 persen. Sejumlah analis melihat harga US$30 ribu sebagai area kunci bagi Bitcoin. Jika harganya tembus ke bawah, maka bisa berlanjut hingga US$20 ribu.

Analis aset digital Fundstrat Grider menyatakan posisi short besar mulai dikumpulkan di bursa kripto Bitfinex.

Terakhir kali terjadi kondisi serupa, berita negatif dari Tiongkok mendorong harga Bitcoin ke bawah.

Sentimen Bearish Mungkin Segera Berakhir

Kajian JPMorgan kurang lebih senada dengan hasil kajian Forbes beberapa waktu lalu.

Javier Paz Analis Senior Aset Digital di Forbes mengatakan, bahwa sebagian besar trader di bursa berjangka CME mungkin menilai sentimen bearish Bitcoin (#BTC) segera berakhir.

Pasalnya Asset Managers yang mendominasi di bursa itu sudah memasang posisi long, seperti pada kuartal ke-2 tahun 2020 silam. Asset Managers juga relatif memandang bullish. [bloomberg.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait