Sentimen Bearish Bitcoin Mungkin Segera Berakhir

Javier Paz Analis Senior Aset Digital di Forbes mengatakan, bahwa sebagian besar trader di bursa berjangka CME mungkin menilai sentimen bearish Bitcoin (BTC) segera berakhir.

Argumennya diasaskan pada data terkini di pasar berjangka kripto di CME (Chicago Mercantile Exchange) khusus kelompok trader Asset Managers atas data open interest yang sedikit bersikap bearish. Lihat gambar di bawah.

Sorotan terhadap Asset Managers dalam analisis Paz bukan tak beralasan. Pasalnya, dari 5 kelompok trader, Asset Managers memiliki eksposure terbanyak di kontrak berjangka Bitcoin sejak awal tahun 2021. Lihat grafik di bawah.

Asset Managers adalah perusahaan yang menjadi anggota di CME yang mewakili modal dari investor institusi.

“Asset Managers adalah trader utama yang mendorong sebagian besar pasar berjangka lainnya seperti berjangka Euro dan mampu menarik Bank untuk melakukan perdagangan yang berlawanan dari perdagangan mereka di pasar mana pun yang mereka operasikan. Oleh karena itu, masuk akal untuk mengharapkan partisipasi mereka tumbuh seiring dengan semakin matangnya pasar,” sebut Paz

Sebagai catatan oleh Redaksi Blockchainmedia.id, untuk memberikan konteks, CME adalah bursa derivatif komoditi tertua sekaligus terbesar di dunia.

Sejak Oktober 2017, sebelum harga Bitcoin mulai luruh besar dari sekitar US$19.600 (medio Desember 2017), merekalah yang pertama di dunia yang memperdagangkan kontrak berjangka Bitcoin.

Posisi Long Asset Managers Kian Meningkat

Di awal artikelnya di Forbes, Sabtu (26/6/2021), Paz menulis, bahwa Asset Managers memiliki 517 kontrak berjangka Bitcoin dengan posisi long per 15 Juni 2021.

Jumlah kontrak itu naik 35 persen dibandingkan sebelumnya, 8 Juni 2021 (382 unit). 1 unit kontrak setara dengan nilai 5 BTC atau setara Rp2,2 milyar per 26 Juni 2021.

Asset Managers, satu dari sekian banyak kelompok trader di CME, pada 13 April 2021 saat puncak tertinggi harga BTC di US$64.800, sudah mulai pasang posisi short dan semakin banyak sampai 18 Mei 2021 (1085 kontrak). Lihat gambar di bawah.

Bearish Bitcoin

Sejak pekan itu pula posisi short semakin sedikit dan berubah menjadi posisi long, seperti yang tercatat pada 15 Juni 2021 (517 kontrak).

Ark Invest Beli Produk Investasi Bitcoin Grayscale, Setara Rp419 Milyar

“Terakhir kali Asset Managers memiliki lebih dari 500 kontrak berjangka untuk posisi long pada Bitcoin adalah pada kuartal ke-4 tahun 2020 ketika harga Bitcoin memulai serangkaian rekor tertinggi,” sebut Paz.

Penting dicatat di sini pada kuartal itu, pada 18 Februari 2020 misalnya, terjadi death cross (time-frame harian) dan mendesak Bitcoin masuk ke wilayah bottom, US$3.845 (13 Maret 2020). Lihat gambar di bawah.

Bearish Bitcoin

Dari sana, sejak 21 Mei 2020 (terbentuk golden cross), kripto besar itu menguat terus hingga puncak terakhir, 14 April 2021 (US64.800).

Oportunistik

Kendati Paz menafsirkan itu (posisi long meningkat) adalah dimulainya sentimen bullish oleh Asset Managers, kelompok trader itu punya tipikal lebih oportunistik.

Debat Death Cross Harga Bitcoin, Diskon Besar Lagi?

Oleh sebab itu, data 15 Juni 2021 itu lebih mencerminkan posisi long rentang pendek (sudah dimulai sejak Selasa 22 Juni 2021) , tetapi tetap mungkin mencerminkan pandangan bahwa sentimen bearish segera berakhir.

Diversifikasi Portofolio

Khusus Hedge Fund, satu kelompok lain, Paz menyebutnya telah berperan sebagai market maker terbesar untuk pasar kripto.

Pasalnya mereka mulai mendiversifikasi portofolio mereka ke produk berjangka bernilai Ether (ETH).

CME Luncurkan Ethereum Berjangka, Harga ETH Relatif Stabil

“Maka, adalah kabar yang sangat baik, jika Asset Manager dan Bank tumbuh untuk menyaingi Hedge Fund dalam penyediaan likuiditas. Semakin banyak likuiditas, semakin banyak pertumbuhan di masa depan dan harga yang lebih ketat yang ditawarkan oleh bursa berjangka,” sebut Paz. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait