Apa Artinya Pectra dan Fusaka Upgrade bagi Ethereum?

Tekanan terhadap ETH semakin besar menjelang dua Ethereum upgrade besar: Pectra pada Mei 2025 dan Fusaka upgrade di akhir tahun. Pesaing seperti Solana dan BNB Smart Chain semakin kuat, menjadikan persaingan tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga soal bagaimana ETH mempertahankan posisinya sebagai platform utama di ekosistem Layer-1.

Selain itu, Ethereum juga harus terus mempertahankan peran vitalnya sebagai penyedia data untuk jaringan Layer-2, yang semakin penting dalam menjaga kestabilan ekosistem.

Fenomena ini tercermin dalam penurunan pangsa pasar ETH yang terlihat sejak awal tahun 2024, menunjukkan bahwa jaringan ini perlu beradaptasi dengan cepat agar tetap relevan di pasar.

Pangsa Pasar DEX - Binance
Pangsa Pasar DEX – Binance

Lantas, apa makna sebenarnya dari dua Ethereum upgrade ini bagi masa depan ETH? Riset terbaru dari Binance pada 16 April lalu mencoba menjawab pertanyaan ini dengan analisis mendalam mengenai dampak dan tantangan yang akan dihadapi.

Pectra Upgrade Tingkatkan Kinerja Infrastruktur

Pectra Upgrade, yang sebelumnya sempat tertunda akibat masalah pada testnet, akan memperkenalkan serangkaian perubahan teknis menyeluruh dengan fokus pada tiga hal penting: efisiensi staking, optimalisasi data blob, dan abstraksi akun.

EIP-7251: Peningkatan Staking

Peningkatan batas maksimal staking dari 32 ETH ke 2.048 ETH melalui EIP-7251 menjadi sorotan utama. Dengan lebih dari satu juta validator aktif, jaringan Ethereum menghadapi tantangan serius dari sisi bandwidth dan kompleksitas komunikasi antar node

Langkah ini dirancang untuk mendorong entitas besar seperti Lido atau Coinbase mengonsolidasikan validator mereka, mengurangi beban jaringan tanpa menghalangi solo staker.

EIP-7691: Optimalisasi Data Blob

Sementara itu, pengembangan fitur blob lewat EIP-7691 pada Pectra Upgrade akan meningkatkan kapasitas blob dari 6 menjadi 9 per blok. Ini sangat krusial karena data blob adalah fondasi utama bagi L2 untuk menjamin ketersediaan data. 

Hal ini terlihat pada rata-rata jumlah blob per blok yang telah mencapai targetnya sejak Dencun, yang menunjukkan ketidakbersediaan L2 untuk membayar lebih mahal demi ketersediaan data di saat terjadi kemacetan jaringan.

Kapasitas Blob Ethereum - Binance
Kapasitas Blob Ethereum – Binance

Riset tersebut mengungkapkan bahwa pendiri ETH juga telah menargetkan kapasitas blob yang lebih tinggi pada Ethereum upgrade yang berikutnya.

“Vitalik juga menyebut bahwa target idealnya adalah 48 blob dan maksimum 72 blob dalam peningkatan berikutnya (Fusaka upgrade), serta berencana menjalankan testnet dengan spesifikasi tersebut setelah Pectra Upgrade resmi diluncurkan,” jelas riset tersebut.

Namun, ada dilema: biaya yang lebih murah bagi L2 bisa berarti nilai yang lebih sedikit mengalir ke jaringan utama ETH sebagai aset, memunculkan pertanyaan tentang keberlanjutannya setelah Ethereum upgrade diimplementasikan.

EIP-7702: Abstraksi Akun

Akhirnya, Pectra Upgrade juga membawa perubahan yang cukup besar melalui EIP-7702, yang memungkinkan akun biasa (EOA) bertindak seperti smart contract sementara saat transaksi tengah berlangsung. 

Fitur ini akan membuka jalan bagi pengalaman pengguna yang lebih modern—dari transaksi bundling hingga social recovery—tanpa memaksa pengguna beralih ke dompet smart contract yang baru.

Fusaka Upgrade Menjadikan Ethereum Penyedia Data Terdepan

Setelah Pectra upgrade, Ethereum akan melanjutkan transformasinya melalui Fusaka upgrade, yang menyoroti dua inisiatif utama: PeerDAS dan Ethereum Object Format (EOF). 

PeerDAS adalah langkah awal menuju sistem data availability sampling yang lebih efisien dan terstruktur, memungkinkan node hanya mengunduh sebagian kecil data tanpa mengorbankan keutuhan informasi. 

EOF di sisi lain akan merombak cara kerja smart contract, membuat kode lebih efisien. Dengan validasi dilakukan saat pembuatan kontrak, bukan saat eksekusi, pengembang akan lebih mudah menghindari kesalahan dan membuka jalan bagi fitur seperti versioning dan integrasi account abstraction secara lebih halus.

Namun, semua langkah ini mengarah ke satu pertanyaan besar: apakah transformasi Ethereum menuju platform data availability mampu mengimbangi laju kompetitor seperti Celestia, NearDA, dan EigenDA?

Terlihat bahwa meskipun Ethereum upgrade mencapai titik peningkatan setelah Pectra dan Fusaka, yaitu Full Danksharding, jaringan ini tampaknya masih tertinggal jauh dibandingkan dengan kompetitornya yang memiliki data throughput lebih dari 10 kali lipat.

Perbandingan Data Throughput Ethereum - Binance
Perbandingan Data Throughput Ethereum – Binance

Ancaman Terhadap Dominasi Ethereum yang Semakin Kuat

Saat Ethereum upgrade memusatkan peningkatannya pada L2 dan data availability, tantangan baru mulai muncul. Banyak Layer-2 kini membayar lebih sedikit ke Ethereum, padahal mereka menggantungkan keamanan data pada L1 ini. 

Misalnya, Taiko—sebuah “based roll-up“—berhasil menyumbang lebih banyak biaya ke jaringan ETH dibanding Base dan Arbitrum, meski dengan volume data yang jauh lebih kecil. Ini menandakan bahwa model integrasi mendalam antara L2 dan L1 mungkin bisa jadi kunci. 

Voume Data Layer-2 Ethereum - Binance
Voume Data Layer-2 Ethereum – Binance

Meski demikian, Ethereum saat ini tampaknya tetap unggul dalam hal keamanan dan desentralisasi. Bagi banyak developer dan pihak lainnya, keamanan dan ketahanan tetap menjadi faktor utama, namun apakah dominasinya akan terus bertahan? [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait