Aptos (APT) Tembus All-Time High US$14,48, Masih Kuat Nanjak? Ini Analisis Fundamentalnya

Hanya 4 bulan sejak Aptos (APT) dirilis, jaringan layer-1 ini mencapai all-time high pada akhir minggu lalu.

Pada Minggu (22/1/2023), APT mencapai US$14,84 dengan peningkatan harga sekitar 368 persen jika dibandingkan pada all-time low di Desember dan peningkatan sebesar 70 persen sejak dirilis Oktober lalu dengan harga US$8,5.

Dengan kapitalisasi pasar sekitar US$2 milyar, APT terakhir mengalami reli dan menjadi aset kripto ke-31 terbesar, tepat di depan ApeCoin (APE).

Penyebab Reli Aset Kripto Aptos

Secara umum terdapat dua alasan utama yang menjadi penyebab utama dari reli Aptos (APT).

Pertama, pada Januari Binance ikut serta menambahkan Aptos dalam kolam likuiditasnya. Hal ini membuat pengguna dapat menambahkan dananya di dalam kolam likuiditas yang kemudian dikenal dengan yield farming.

Dukungan dari Binance membuat perdagangan APT bergerak dengan cepat. Termasuk pada NFT-nya yaitu Topaz yang membuat volume perdagangan Aptos meningkat secara signifikan.

Kedua, adanya desas-desus investasi dan warisan Facebook. Pada Juli 2022 lalu, Aptos (APT) memperoleh pendanaan sebesar US$150 juta yang bersumber dari FTX Venture yang telah bangkrut, Circle Ventures, Multicoin Capital dan Andreessen Horowitz.

Mantan pegawai Facebook yang dipimpin oleh Aptos Lab yaitu CEO Mo Shaikyang bertanggung jawab atas desas-desus investasi ini.

Mereka sebelumnya telah membuat proyek kripto Diem untuk Facebook, yang sebelumnya dikenal dengan Libra, yang diprogram dalam bahasa Move yang dirancang secara eksplisit untuk logika transaksi Diem yang dapat disesuaikan.

Mereka juga telah membuat dompet Meta, Navi, yang telah dibatalkan bersama Diem. Pada Januari 2022, Silvergate Bank membeli kekayaan intelektual dan aset teknologi Diem.

Alasan Fundamental dari Hype Aptos

Layaknya Solana yang bertujuan untuk meningkatkan dominasi Ethereum dengan kinerja generasi berikutnya, begitu pula Aptos (APT).

Tanpa bergantung pada solusi layer-2, Aptos adalah blockchain layer-1, proof-of-stake seperti Solana tetapi dengan sedikit perubahan. Aptos memiliki arsitektur modular dan mesin transaksi paralel (BlocksSTM) untuk meningkatkan throughput jaringan.

Validator Aptos dapat aktif atau tidak aktif, dengan klien light dan full node yang mereplikasi transaksi, sedangkan light node, seperti dompet akan mempertahankan validator.

Segmentasi node, transaksi paralel, dan eksekusi transaksi bersamaan ini memungkinkan Aptos mencapai 160.000 transaksi per detik (tps) secara teoretis.

Namun, secara real-time, Aptos (APT) Explorer menunjukkan kinerja jaringan yang biasanya hanya delapan tps, rata-rata 15 tps selama sebulan terakhir, sebanding dengan Ethereum, dikutip dari 247wallst.

Tentu saja, dibutuhkan peningkatan lalu lintas untuk menunjukkan kemampuan Aptos. Arsitektur Aptos yaitu bahasanya mendefinisikan dua penggerak penting yaitu; modul dan objek penanda.

Modul Aptos, sebagai skrip berbasis blockchain, tidak menyimpan data. Sebaliknya, modul memanggil modul lain secara langsung tanpa menandatangani transaksi. Saat transaksi ditandatangani, objek sumber daya dibuat sebagai penanda tangan.

Sebagai objek sumber daya, penanda tangan mendaftarkan data transaksi ke alamat dompet tanpa dapat disalin, yang dikenal dengan spam.

Oleh karena itu, hanya akun pengguna yang menyimpan sumber daya, yang memungkinkan adanya desentralisasi dan keamanan dalam waktu bersamaan.

Melalui analisa fundamental dan alasan reli dari Aptos (APT) bisa menjadi pertanda bahwa kripto ini dapat nanjak kembali. Namun, trader harus berhati-hati dan waspada akan pergerakan aset tersebut agar tidak merugi ke depannya. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait