Arus Dana Keluar dari Binance Ternyata Jauh Lebih Buruk daripada Perkiraan Changpeng Zhao

Kabar buruk datang dari Binance, di mana arus dana keluar dari bursa kripto tersebut terungkap jauh lebih buruk daripada perkiraan sang CEO, Changpeng Zhao.

Sebelumnya, Zhao telah menegaskan bahwa situasi telah stabil, dengan bursa yang mengungkapkan cadangan melalui Proof of Reserve.

Namun, arus dana keluar dari Binance masih terjadi dengan cepat, bahkan melebihi bayangan sang CEO. Secara total, itu telah mencapai sekitar US$12 milyar dalam kurun waktu kurang dari 60 hari, alias dua bulan.

Arus Dana Keluar dari Binance Kian Besar

Berdasarkan laporan Forbes, perusahaan data kripto Nansen mengungkapkan bahwa, bursa kripto Binance telah kehilangan US$3 milyar dalam satu minggu karena aksi tarik dana para pengguna.

Kurang dari dua bulan, arus dana keluar dari Binance telah hampir mencapai seperempat total yang bursa ini pegang, hanya kurang dari dua bulan saja.

Pengamat menduga, kurangnya kepercayaan terhadap aset kripto besutan Binance menjadi penyebab penarikan dana besar-besaran, yaitu pada kripto Binance Coin (BNB) dan Binance USD (BUSD).

Dalam dua bulan terakhir, harga BNB telah terdepresiasi lebih dari 29 persen, dan diperkirakan hanya ada sekitar 29 juta koin yang tersisa di Binance.

Selain menarik diri dari kripto asli Binance, investor juga diketahui telah menarik kripto ternama seperti MATIC, APE dan GALA. Ini telah menghilangkan aset pengguna di bursa sebesar 40-50 persen.

Meski dalam crypto winter Binance tidak mengalami dampak yang signifikan, tetapi berbagai sentimen buruk di sekitar industri membuat investor mulai mengalami krisis kepercayaan terhadap bursa terpusat (CEX).

Jatuhnya bursa kripto FTX tampaknya juga menjadi salah satu pemicu krisis tersebut, karena para investor tidak tahu pasti apa yang sebenarnya ada di benak para pimpinan bursa seperti Sam Bankman-Fried dan Changpeng Zhao.

Berdasarkan laporan Forbes, beberapa perusahaan analitik telah membagikan hasil analisis mereka terhadap perubahaan aset di Binance dari awal tahun 2022 hingga Desember 2022.

Secara rata-rata, semua perusahaan analitik melihat adanya penurunan aset sebesar -24 persen di bulan November, dan -15 persen di bulan Desember 2022.

BNB, Bitcoin dan BUSD Jadi Sorotan

Karena menjadi kripto asli bursa, BNB (Binance Coin) menjadi sorotan dan acuan dari ketidakpercayaan publik terhadap bursa kripto Binance.

Menanggapi hal tersebut, Changpeng Zhao sempat mengeluarkan informasi keuangan sensitif, yaitu transparansi publik selama hampir dua bulan yang mencantum jumlah kepemilikkan kripto tertentu.

Pada saat itu, bursa kripto tersebut telah memasukkan BNB senilai US$17 milyar yang mewakili hampir seperempat asetnya.

Selain itu, BNB juga sempat mengalami dorongan jual hebat setelah skandal FTX bergulir, yang diklaim para pendukungnya sebagai serangan balasan dari teman-teman Sam Bankman-Fried (SBF).

Berdasarkan data yang dikumpulkan Forbes, dalam hal ekuivalen dolar AS Glassnode menempatkan nilai BNB pada nol. Sementara, Nansen dan Arkham menempatkan jumlah tersebut mendekati US$6 milyar, serta Defillama dan Messari melihatnya mendekati US$10 milyar.

Temuan yang menarik juga datang dari kepemilikan Bitcoin Binance, di mana ada jumlah yang jauh berbeda antara yang disajikan oleh CoinMarketCap (CMC), sebesar US$4,8 milyar, dan CER.LIVE, sebesar US$9,6 milyar.

Masih jadi pertanyaan bagaimana caranya CER.LIVE mengidentifikasi angka sebesar itu, yang nilainya sekitar dua kali dari data CMC dan Glassnode.

Sementara itu, jumlah stablecoin BUSD yang ada di Binance juga menurun sekitar 40 persen antara tanggal 4 November 2022 sampai 4 Januari 2023.

arus dana keluar dari Binance

Rata-rata nilai BUSD yang dipegang oleh Binance dalam kesepakatan umum oleh empat penyedia data, yaitu Nansen, Glassnode, Defillama dan Arkham) adalah sekitar US$13,468 milyar.

Sementara, CMC menunjukkan nilai saldo BUSD Binance jauh di bawah angka rata-rata tersebut, di US$9,58 milyar. Tentu saja, nilai BUSD yang lebih rendah adalah hal yang buruk bagi Binance.

Pada akhirnya, ini semua menunjukkan bahwa telah ada semakin banyak investor yang meninggalkan Binance, menarik dana mereka yang menyebabkan arus dana keluar dari bursa kripto ini membengkak.

Tanpa adanya sorotan media dan reaksi berlebihan dari komunitas, penurunan tajam di dana Binance terus bergulir. Kemungkinan, ini tidak akan berhenti hingga crypto winter benar-benar usai. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait