AS Perluas Sanksi ke Rusia, Penambang Kripto Jadi Sasaran

Pada Rabu (20/04/2022), terkait Rusia, Kementerian Keuangan AS memberlakukan sanksi kepada salah satu perusahaan penambang aset kripto terbesar di Eropa dan Asia, Bitriver.

Kementerian Keuangan berkata Bitriver AG, yang bermarkas di Swiss, dituduh beroperasi di sektor teknologi Rusia. Bitriver memiliki tiga kantor di Rusia kendati telah merelokasikan kepemilikan legal aset perusahaan ke Swiss tahun lalu.

Kantor Pengendalian Aset Asing kementerian tersebut juga memasukkan sepuluh anak perusahaan Bitriver ke dalam daftar sanksi.

Pasalnya, dengan menjalankan server yang menjual kripto secara internasional, perusahaan penambang membantu monetisasi sumber daya alam Rusia sehingga mengurangi dampak sanksi ekonomi.

Sanksi Rusia Diperluas 

Rusia memiliki keunggulan di bidang penambangan kripto yang membutuhkan energi intensif berkat sumber energi melimpah dan iklim dingin sehingga menghemat biaya.

Kendati demikian, perusahaan penambang memerlukan impor peralatan komputer dan pembayaran tunai. Kedua hal tersebut rentan terhadap sanksi, menurut Kementerian Keuangan AS.

Bitriver mengklaim perusahaannya adalah penyedia hosting terbesar di dunia untuk penambangan kripto yang ramah iklim memakai sumber energi terbarukan. Perusahaan itu memiliki pusat data 100 megawatt di kota Bratsk, Siberia, bagi penambang asing dari AS atau negara Barat lain.

AS telah lama mengincar penggunaan kripto untuk penghindaran sanksi. Pada 5 April lalu, bursa kripto asal Moskow, Garantex, dikenakan sanksi karena mengabaikan kewajiban anti pencucian uang dan membiarkan sistemnya digunakan oleh oknum tersangka.

Selain itu, bursa SUEX dan Chatex disanksi karena dituduh memfasilitasi transaksi kripto senilai lebih dari US$350 juta untuk kriminal asal Rusia.

Dikutip dari Forbes, CEO Bitriver, Igor Runets, yang mendirikan usahanya pada tahun 2017, berkata Bitriver tidak pernah memberikan layanan kepada lembaga pemerintah Rusia dan tidak melayani pelanggan yang sudah ditarget oleh sanksi AS.

“Sanksi AS ini harus dilihat sebagai campur tangan dalam industri penambangan kripto, persaingan tidak adil dan usaha untuk mengubah keseimbangan global demi kepentingan perusahaan Amerika,” kritik Runets.

Ia menambahkan, usaha Bitriver, situs produksi dan kantor di Rusia berjalan normal.

Brian Nelson, juru bicara Kementerian Keuangan AS, berkata pihaknya dapat menargetkan entitas yang menghindari, berusaha menghindari atau membantu penghindaran sanksi ekonomi AS terhadap Rusia sebab entitas tersebut dianggap mendukung perang brutal yang dipilih Putin. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait