Aset Kripto VeChain Naik 163 Persen, Kok Bisa?

Sulit menyangkal adanya keterkaitan erat antara Supremasi Blockchain oleh Pemerintah Tiongkok dengan kenaikan sejumlah aset kripto belakangan ini. Salah satunya yang sangat menonjol adalah kenaikan aset kripto VeChain yang sudah naik hingga 163 persen dalam 3 bulan terakhir dan melejit lagi sejak 25 Oktober 2019. Kok Bisa?

Kenaikan signifikan terjadi sejak Jumat, 25 Oktober 2019, di hari yang sama Presiden Tiongkok Xi Jinping mengumumkan supremasi blockchain itu. Sejak tanggal itu, hingga hari ini, Jumat (15/11/2019) VeChain sudah mencetak kenaikan hingga 153 persen.

Tren naik aset kripto VeChain. Sumber: Coinmarketcap.com.

Dalam rentang 3 bulan, pada 15 Agustus 2019-24 Oktober 2019, tren harga VeChain sebenarnya mengalami penurunan, dari US$0,004547-0,003005. Namun, tren naik mulai terlihat pada 25 Oktober 2019 pukul 18:00 WIB dan berlanjut terus hingga hari ini. Secara keseluruhan, dalam rentang 3 bulan penuh, VeChain sudah mencetak kenaikan hingga 163 persen.

Kenaikan besar itu bisa jadi didorong oleh kerjasama VeChain Foundation dengan perusahaan DNV GL dan ASI Group, pada 7 November 2019 lalu tatkala perhelatan akbar, China International Import Expo 2019 (CIIE). Kerjasama itu memungkinkan mekanisme rantai pasokan (supply chain) barang-barang dari Tiongkok direkam menggunakan teknologi blockchain VeChain Thor.

Dilansir dari situs resminya, DNV GL yang didirikan pada tahun 1864 di Norwegia adalah perusahaan penyedia jasa manajemen risiko dan layanan jaminan mutu untuk industri maritim, minyak dan gas, dan listrik serta energi terbarukan. DNV GL juga menyediakan sertifikasi sistem manajemen perusahaan untuk beragam jenis industri, termasuk perawatan kesehatan, makanan dan minuman, otomotif dan kedirgantaraan.

Sedangkan ASI Group yang berbasis di Tiongkok adalah perusahaan yang bergerak di sektor logistik, rantai pasokan dan solusi perdagangan internasional yang mencakup lebih dari 180 negara di dunia.

Kemudian sentimen positif kemungkinan didorong oleh kerjasama lainnya pada 14 November 2019. Kali ini Blockchain VeChain Thor digunakan oleh 3 perusahaan, yakni Menku Rongshi, Yunlian dan Linova menggunakan “Yunnan Pu’er Tea Traceability Platform” yang ditenagai oleh Blockchain VeChain Thor. Fungsinya serupa dengan apa yang dibuat pada kerjasama dengan DNV GL dan ASI Group itu, yakni memastikan keterlacakan pengiriman barang dalam proses rantai pasokan (supply chain).

Menku Rongshi adalah salah satu perusahaan penyedia teh fermentasi terbesar di Tiongkok yang berdiri sejak tahun 1999. Sedangkan Yunlian dan Linova, perusahaan penyedia solusi blockchain dan chip NFC.

“Setiap produk teh fermentasi dari Yunnan memiliki kode QR atau chip NFC yang berisikan informasi lengkap mengenai produk tersebut. Data itu tersimpan di Yunnan Pu’er Tea Traceability Platform dan dapat diakses menggunakan ponsel oleh siapa saja termasuk konsumen. Informasi dari seluruh proses rantai pasokan tersimpan di platform tersebut, mulai dari informasi bahan baku, pemrosesan, pergudangan, distribusi, penjualan di toko, pengguna akhir hingga informasi penarikan produk. Mengingat sifat data di blockchain adalah kekal abadi, maka tingkat kepercayaan menjadi lebih tinggi terhadap produk tersebut,” jelas VeChain dalam blog resminya.

Kerjasama VeChain itu tampaknya sejalan dengan Pidato Presiden Xi Jinping pada 25 Oktober 2019 lalu. Dia mengatakan agar Tiongkok mengoptimalkan penggunaan teknologi blockchain untuk lebih memantapkan roda perekonomian negara. Pasalnya, teknologi blockchain cukup terbukti lebih efisien dibandingkan dengan sistem lama, terlebih-lebih sifat kekekalan data digital di dalamnya agar derajat trust lebih tinggi. [Red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait