Solana (SOL) disebut oleh Bank of America (BoA) sebagai kripto terhebat dan lebih efisien dibandingkan Ethereum (ETH). Kok bisa?
Saat pasar aset kripto mulai menguat kembali, Bank of America (BoA) menyebut satu kripto dapat menjadi aset besar berikutnya. Pakar strategi aset digital Alkesh Shah berkata Solana (SOL) dapat berfungsi sebagai Visa di ekosistem aset digital.
Harga Bitcoin (BTC) dan aset kripto tampak menemukan titik bawah dan mengakhiri salah satu kelesuan terburuk sejak bulan Desember di mana aset-aset kripto besar kehilangan nilai setara US$300 milyar.
Pekan ini, aset kripto nomor wahid BTC meningkat 3,3 persen. Harga pesaing BTC, Ethereum (ETH), melompat 5,3 persen. Aset kripto besar lain juga mengalami penguatan, seperti Binance Coin (BNB) meningkat 9,5 persen, Cardano (ADA) 16,2 persen dan SOL 10,6 persen.
Solana (SOL) Lebih Efisien daripada Ethereum (ETH)
Shah mengatakan, Solana mampu menyediakan lalu lintas tinggi, biaya rendah serta kegunaan mudah. Hal ini menjadikan Solana teroptimasi bagi kebutuhan konsumen seperti pembayaran mikro, DeFi, NFT, web3 dan gaming.
Analis tersebut menyoroti sudah ada lebih dari 400 proyek desentralistik di blockchain Solana.
Selain itu, Solana memiliki kecepatan transaksi yang tinggi. Shah menjelaskan, inovasi tersebut memungkinkan pemrosesan 65 ribu transaksi per detik dengan biaya transaksi US$0,00025 dan tetap secara relatif desentralistik serta aman.
Tetapi beragam kegunaan serta transaksi cepat itu memiliki kelemahan.
“Solana memprioritaskan skalabilitas tetapi blockchain yang kurang desentralistik dan aman. Hal ini terlihat melalui sejumlah isu performa jaringan setelah Solana dilahirkan,” jelas Shah.
Ia menambahkan, Ethereum memprioritaskan desentralisasi dan keamanan tetapi mengorbankan skalabilitas yang berakibat kepada kemacetan jaringan dan biaya transaksi yang membengkak lebih besar dari aset yang ingin ditransaksikan.
Solana lahir pada bulan Maret 2020 sebagai blockchain yang dapat menampung aplikasi berskala besar. Saat ini, SOL merupakan aset kripto kelima terbesar dan telah memroses transaksi senilai lebih dari US$50 milyar dan mencetak 5,7 juta NFT.
Jaringan ini seringkali disandingkan dengan Ethereum sebab keduanya mendukung smart contract yang menjadi kunci bagi aplikasi desentralistik, seperti bank berbasis blockchain dan NFT.
Selama setahun terakhir, SOL telah menarik perhatian dari investor sebab melambung lebih dari 4.000 persen. Kendati demikian, SOL masih lebih kecil dibandingkan ETH.
SOL memiliki kapitalisasi pasar US$47 milyar yang merupakan sepersepuluh ukuran ETH.
Analis BoA tersebut berpikir perbedaan valuasi ini adalah pertanda baik bagi SOL. Potensi SOL belum sepenuhnya tercerminkan dalam harga, sehingga SOL masih dapat bertumbuh dan mengambil pangsa pasar dari ETH dan aset kripto lain. [forbes.com/ed]