Bank Sentral Inggris Tetap Pertimbangkan Poundsterling Digital

Andrew Bailey, Gubernur Bank Sentral Inggris mengatakan pihaknya tetap mempertimbangkan penerbitan versi digital mata uang poundsterling, kendati masih ada perdebatan kuat di internal lembaga yang dipimpinnya.

Di tengah arus kuat dinamika aset kripto, sebutan lain untuk mata uang kripto berbasis blockchain, kian banyak bank sentral di seluruh dunia mempertimbangkan penerbitan versi digital mata uang mereka.

Bank Sentral Tiongkok misalnya melaju lebih cepat daripada bank sentral negara lainnya dalam mengujicoba yuan digitalnya pada Mei 2020 lalu.

Bank Sentral Inggris sebagai bank sentral pertama di dunia juga enggan tertinggal mempertimbangkan itu, yang juga disebut sebagai Central Bank Digital Currency (CBDC).

Hal itu disampaikan Bailey dalam webinar bersama sejumlah mahasiswa di Inggris belum lama ini. Dilansir dari Bloomberg, Bailey mengatakan bahwa bank saat ini sedang memperdebatkan apakah akan membuat poundsterling digital atau tidak.

Namun demikian, pihaknya akan terus mengkaji konsep baru uang itu, karena akan memiliki dampak besar pada sektor keuangan serta masyarakat pada umumnya.

Dengan meningkatnya aset kripto yang memiliki sifat seperti mata uang digital, sangat masuk akal bagi bank sentral melangkah serupa, andaipun sistem itu hanya sebagian menggunakan teknologi blockchain. [Cryptopolitan/Bloomberg/red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait