Bersua dengan Keluarga Bitcoin Berdarah Maluku

Pangkal kisah keluarga Bitcoin ini berawal pada tahun 2017. Ketika itu, sang kepala keluarga, Didi Taihuttu mengaku menjual semua harta bendanya dan membeli Bitcoin. Ia pun mengajak anggota keluarganya berkeliling dunia menyebarkan virus Bitcoin. Ternyata hingga detik ini, keluarga berdarah Maluku asal Belanda itu masih konsisten.

Keluarga Didi Taihuttu ketika mengujungi Maluku, Indonesia. Sumber: Instagram.

Pada tahun 2017 keputusan Didi Taihuttu sempat menjadi buah bibir di seluruh dunia. Banyak media arus utama memberitakannya, ketika ITU harga Bitcoin sedang panas-panasnya menuju US$19 ribu per BTC.

Katanya kala itu, ia menjual bisnis kursus komputer di Belanda, rumah keluarga, mobil, termasuk mainan anak-anaknya. Hasilnya penjualan dia belikan Bitcoin. Ia sangat percaya bahwa dia akan menjadi jutawan pada tahun 2020.

Maka jadilah ia, istri dan 3 anaknya memulai petualangan ke seluruh dunia, dari satu kota ke kota yang lain, menjalani hidup menggantungkan diri dengan Bitcoin. Hidupnya bagai keluarga purba, nomaden.

 

Berdasarkan wawancara Decrypt dengan keluarga itu, sejak tahun 2017-2020, mereka telah sudah mengarungi hingga 40 negara, termasuk ke Maluku, Indonesia, tempat ayah dan nenek moyangnya dilahirkan.

“Kami telah menunjukkan kepada Anda soal investasi secara total. Dan sekarang kami harus menunjukkan bahwa Anda bisa hidup secara menyeluruh. Dua setengah tahun pertama itu sangatlah sulit,” katanya terkait kenyataan bahwa harga Bitcoin tidak semenarik tahun 2017 dan betapa sulitnya mencari tempat yang menerima pembayaran menggunakan Bitcoin.

Gambar

Di Maluku, Didi bertemu dengan penduduk setempat yang tidak tahu apa itu rekening bank dan bertahan hidup hanya dengan satu dolar sehari.

Didi Taihuttu bersama anak-anak Maluku, Indonesia. Sumber: Instagram.

“Kami telah bepergian dengan anak-anak ke Vietnam, Kamboja, Filipina, Australia, Indonesia. Saya melihat kebenaran, bahwa Bitcoin dan blockchain adalah alat untuk mengubah sistem moneter ini,” kata Didi. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait