Besok, Coca-Cola Lelang NFT Pertamanya Bekerjasama dengan OpenSea

Coca-Cola, salah satu merek minuman ringan terbesar di dunia, besok merilis koleksi NFT (Non-Fungible Token) untuk menggalang dana bagi Olimpiade Khusus Internasional. Marketplace NFT OpenSea akan menggelar lelang selama tiga hari bagi NFT dengan merek Coca-Cola mulai besok, 30 Juli 2021.

Koleksi NFT tersebut diciptakan bersama rekan perancang digital Tafi, pencipta konten tiga dimensi pesanan untuk sistem avatar dan emoji, serta agensi Virtue yang melahirkan konsep awal.

NFT Coca-Cola itu dibuat dalam rangka merayakan Hari Persahabatan Internasional pada 30 Juli.

Terinspirasi oleh loot box dalam video game, NFT itu mengandung kejutan tersembunyi yang tersedia hanya bagi individu yang membelinya.

Friendship Boxes atau Kotak Persahabatan tersebut dilelang sebagai satu lot yang terdiri dari empat bagian.

Bagian-bagian tersebut adalah pendingin Coca-Cola, jaket gelembung untuk dipakai di dunia virtual Decentraland yang berbasis Ethereum, kartu persahabatan, serta visualisasi suara yang memainkan bunyi botol dibuka, minuman dituang di atas es dan suara mendesis minuman berkarbonasi.

Demi turut merayakan hadirnya NFT Coca-Cola, Decentraland akan mengadakan acara di dalam metaverse yang berkaitan dengan lelang tersebut.

Para penggemar minuman ringan dapat mengikuti lelang dalam Ether (ETH) melalui OpenSea mulai 2 Agustus mendatang.

“Setiap NFT diciptakan untuk merayakan unsur-unsur yang inti bagi merek Coca-Cola, diterjemahkan bagi dunia virtual dengan cara baru yang menarik. Kami senang membagikan NFT pertama kami dengan metaverse,” kata Presiden Merek Dagang Coca-Cola Global Selman Careaga, dilansir dari keterangan resminya, 28 Juli 2021 lalu.

Perusahaan minuman soda tersebut akan menyumbangkan hasil lelang ke Olimpiade Khusus Internasional, organisasi olahraga yang mengemban misi mengakhiri diskriminasi terhadap atlet dengan disabilitas intelektual.

Harga pembukaan lelang belum diungkap oleh pihak Coca-Cola atau OpenSea.

Kendati Coca-Cola hampir tidak terlibat dengan sektor kripto dan blockchain, sejumlah mitra pembotolan Coca-Cola memakai teknologi distributed ledger untuk pengelolaan rantai pasokan.

Cointelegraph melaporkan pada bulan Agustus lalu, warga Australia dan Selandia Baru memiliki pilihan membeli minuman ringan tersebut dan lainnya memakai kripto. Hal ini dapat terjadi berkat kemitraan antara platform aset digital Centrapay dan Coca-Cola Amatil. [cointelegraph.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait