Binance Coin Melonjak 75 Persen dalam Sebulan, Apa Sebabnya?

Sejak 14 Januari tahun ini, harga Binance Coin (BNB) melonjak dari US$5,54 ke US$9,7, atau lebih dari 75 persen terhadap dolar AS. Dalam kurun waktu yang sama, valuasi pasar kripto turun sedikit dari US$124 miliar menjadi US$121 miliar, atau selisih US$3 miliar.

BNB unggul dibanding pasar kripto secara keseluruhan dengan marjin yang signifikan. Selain itu, BNB memasuki jajaran 10 kripto terbesar pertama kali dalam sejarah kripto, setelah mencetak kenaikan sebesar 6 persen dalam satu hari.

Faktor-faktor utama yang menyebabkan melambungnya harga BNB adalah faktor fundamental, seperti berkurangnya suplai yang beredar, bursa Binance yang bernilai miliaran dolar dan kinerjanya yang kuat di masa bear market, serta prospek akan diluncurkannya bursa desentralistik Binance.

Pada 16 Januari, tim Binance “membakar” BNB senilai US$9,4, sehingga meniadakan sebagian suplai yang beredar dari aset kripto tersebut. Setiap kuartal, Binance memang membakar sebagian suplai BNB menggunakan profit yang dihasilkan bursa tersebut.

Awalnya, BNB diterbitkan sebagai cara untuk mendanai Binance di masa-masa awal pertumbuhannya. Setelah menjadi salah satu bursa paling top, Binance rutin menggunakan 20 persen profit usahanya untuk membeli kembali token BNB dan membakar aset itu sehingga mengurangi suplainya.

“Setiap kuartal, kami akan menggunakan 20 persen keuntungan untuk membeli kembali BNB dan menghancurkannya sampai kami membeli 50 persen keseluruhan BNB yang ada (100 juta token). Semua transaksi pembelian kembali ini direkam di blockchain. Seiring waktu, kami akan membakar 100 juta BNB sehingga menyisakan 100 juta lainnya,” jelas Binance dalam whitepaper-nya.

Mengenai hal tersebut, Changpeng Zhao, CEO Binance, mengaku gugup. Ia berkata, “Pembakaran sudah selesai. Saya ingat ketika pertama kali membakar BNB senilai US$1,5 juta, saya sangat gugup. Sekarang pun saya masih gugup. Ini adalah cara tercepat menghabiskan uang.”

Pembakaran koin tersebut dan mulainya reli jangka pendek bagi BNB terjadi secara beriringan. Sejak 16 Januari, menyusul pembakaran 1.623.818 BNB yang sukses, harga aset tersebut melonjak secara signifikan. Seperti halving Bitcoin yang terjadi setiap dua tahun sekali, harga BNB yang melambung disebabkan berkurangnya suplai yang beredar.

Akibat permintaan yang meningkat terhadap BNB dan suplainya yang berkurang, selama bulan terakhir harga BNB naik lebih dari 75 persen. Dari harga tertingginya, BNB telah longsor sebanyak 61 persen. Tetapi dengan kinerjanya dalam pasar lesu ini, BNB menjadi kripto dengan kinerja terbaik selama bear market.

Pekan lalu, pasar kripto mengalami reli yang kuat yang didorong oleh faktor-faktor teknikal. Pada 9 Februari, kapitalisasi pasar kripto naik US$10 milyar dalam hitungan jam, di mana beberapa kripto seperti Litecoin dan EOS melonjak lebih dari 20 persen.

Kendati demikian, secara jangka pendek para trader tidak yakin momentum reli tersebut bisa terus dipertahankan selama beberapa pekan ke depan. DonAlt, seorang trader kripto, memrediksi dengan pergeraan harga aset digital yang kembali menurun, sangat beresiko untuk mengharapkan adanya reli yang berkelanjutan. Selama beberapa hari ke depan, para trader memperkirakan pasar kripto akan kembali turun bila aset-aset kripto besar tidak melanjutkan momentum yang dimilikinya saat ini. [ccn.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait