Binance DEX Diluncurkan di Binance Chain, Ini Kata Tim Binance

Binance, bursa kripto terbesar di dunia, telah resmi meluncurkan Binance DEX (decentralized exchange) di blockchain besutannya, Binance Chain. Kata CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), Binance DEX ditujukan untuk mendorong pertumbuhan komunitas kripto, sekaligus membangun visi jangka panjang membantu perdagangan peer-to-peer.

Binance DEX adalah bursa desentralistik yang dikembangkan di atas blockchain Binance Chain. Tim pengembangan Binance DEX mengundang proyek-proyek kripto untuk berpartisipasi dan memanfaatkan Binance Chain untuk menerbitkan token-token baru. Hal itu demi mendorong agar industri kripto semakin maju.

Tanpa ada kepemilikan terpusat perihal dana, Binance DEX ingin memberikan lebih dari sekadar kendali atas aset bagi nasabah.

“Kami berharap teknologi tersebut dapat membawa tahap baru bagi kebebasan komunitas kripto. Binance ingin bekerjasama dengan proyek-proyek kripto untuk mengembangkan ekosistem aset digital,” kata Tim Binance kepada Blockchainmedia melalui surel, kemarin, Selasa (01/05).

Manfaat meluncurkan token di platform baru besutan Binance tersebut adalah token yang diluncurkan di Binance Chain akan masuk ke pasar dengan volume dan likuiditas yang tinggi, sehingga berpeluang melancarkan perdagangan kripto. Sebab itu, Binance Chain berpotensi menjadi pesaing yang perkasa bagi proyek-proyek lain, seperti Ethereum, EOS dan Zilliqa.

Binance Chain adalah sistem peranti lunak blockchain yang dikembangkan oleh Binance bersama komunitas. Binance Chain merupakan proyek komunitas yang melibatkan banyak pengembang dan kontributor dari seluruh dunia. Banyak fitur baru dan perangkat open-source di mainnet berasal dari kontribusi komunitas Binance.

Blockchain tersebut menggunakan mekanisme konsensus Delegated Byzantine Fault Tolerance (dBFT). 11 validator yang sudah dipilih sebelumnya saat ini aktif menghasilkan blok dengan konsensus dari blok genesis (blok pertama).

Dengan diluncurkannya mainnet Binance Chain, Binance Coin (BNB) beralih dari ERC-20 menjadi BEP-2 sebagai menjadi aset bawaan (native asset) di Binance Chain. BNB, sebagai kripto terbesar nomor tujuh berdasarkan kapitalisasi pasar saat ini, digunakan untuk transaksi pada Binance Chain.

Binance Chain didukung oleh sejumlah dompet kripto, termasuk Trust Wallet, Ledger, Enjin, Magnum Wallet, CoolWallet, Coinomi Wallet, Atomic Wallet, ZelCore Wallet, Infinito Wallet, Math Wallet, Ellipal Wallet, Guarda Wallet dan Exodus. Selain itu, kini pengguna dapat mengakses penjelajah Binance Chain, web wallet, simpul data publik dan API. Perdagangan melalui Binance Chain akan dimulai di kemudian hari.

Peluncuran Binance DEX dilakukan setelah kurun waktu ujicoba melalui testnet yang berlangsung selama dua bulan. Hampir 8,5 juta transaksi dilakukan melalui simulasi kompetisi perdagangan, kompetisi pemrograman dan program imbalan bagi galat (bug bounty) dengan beberapa pembaruan dan pengembangan baru yang diterapkan.

“Kami percaya bahwa bursa desentralisasi membawa sebuah harapan dan kemungkinan baru, menawarkan sebuah sistem keuangan yang transparan dan trustless,” ujar tim Binance. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait