Binance Transfer Bitcoin US$2 Milyar, CZ: Itu adalah Proses Audit Dana

Crypto exchange Binance memindahkan bitcoin dalam jumlah besar, pada Senin (28/11/2022) kemarin, sebagai bagian dari audit Proof-of-Reserve (PoR) berkelanjutan. Demikian disampaikan sang CEO, Changpeng Zhao dalam postingan di Twitter miliknya.

Bot pelacakan transaksi, Whale Alert, pada hari yang sama melaporkan bahwa Binance mengirim 127.351 Bitcoin, atau lebih dari US$2 miliar ke dompet yang tidak dikenal. 

Coin Telegraph mengutip data on-chain, transaksi terjadi pada pukul 10:00 UTC, dan Binance membayar biaya pengiriman hanya sebesar 0,000026 BTC atau setara US$0,42.

Untuk mengantisipasi reaksi FUD dan kepanikan, Zhao mencuit bahwa transaksi besar-besaran itu murni bagian dari proses audit.

“Auditor meminta kami mengirimkan sejumlah uang kepada diri kami sendiri untuk menunjukkan bahwa kami mengendalikan dompet. Dan sisanya masuk ke change address, yaitu alamat baru. Dalam hal ini, input tx besar, begitu juga perubahannya,” terang Zhao.

Changpeng Zhao Menjilat Ludah Sendiri?

Sepekan sebelumnya, Binance resmi memperkenalkan sistem PoR pertamanya, sebuah prototipe yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa Binance menyimpan cadangan yang diperlukan untuk menutup semua simpanan klien.

Tekanan pada crypto exchange terpusat untuk mengadopsi bukti cadangan aset telah meningkat secara dramatis setelah runtuhnya pertukaran crypto FTX. 

Dengan menerbitkan jumlah total aset dan liabilitas, bursa dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki cadangan untuk memenuhi permintaan penarikan pelanggan. 

Namun, kebijakan pemindahan aset kripto milik Binance, bagaimanapun menuai reaksi negatif di kalangan investor. 

Pasalnya, CZ seperti menjilat ludah sendiri, sebab pernah menyatakan bahwa adalah kabar buruk ketika bursa memindahkan crypto dalam jumlah besar untuk membuktikan alamat (address) dompet mereka. 

“Jika pertukaran harus memindahkan crypto dalam jumlah besar sebelum atau setelah mereka menunjukkan address dompet mereka, itu adalah tanda masalah yang jelas. Menjauhlah. Tetap #SAFU,” cuit Zhao pada 13 November lalu. 

Transaksi besar Binance terjadi tak lama setelah mantan CEO Kraken, Jesse Powell berpendapat bahwa pendekatan PoR Binance percuma saja tanpa menyertakan liabilitas.

Menurut Powell, idealnya sistem tersebut juga memetakan total liabilitas klien. Selain itu, bursa Binance juga memberi akses kepada kliennya untuk memeriksa bahwa setiap akun termasuk dalam total aset yang diungkap tersebut, beserta bukti tanda tangan bahwa Binance memegang kendali atas dompet kripto.

Pendapat itu turut ditegaskan sejumlah pakar industri, termasuk Hassan Sheikh dari DAO Maker dan CEO Jan3 Samson Mow, juga yakin bahwa praktik PoR bursa tidak berguna tanpa liabilitas karena sangat sulit untuk menukar liabilitas palsu.

Melansir The Block, dengan menerbitkan jumlah total aset dan liabilitas, bursa dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki cadangan untuk memenuhi permintaan penarikan pelanggan. 

Namun, cadangan awal ini tidak selalu menunjukkan gambaran lengkap, karena tidak memberikan perincian tentang kewajiban bursa.

Cadangan dapat ditampilkan dalam dua cara atau kombinasi keduanya. Yang pertama adalah dengan meminta cadangan diaudit oleh auditor pihak ketiga yang independen.

Sedangkan yang kedua, adalah dengan memberikan daftar alamat publik yang memiliki aset berbeda, seperti dicatat oleh firma keamanan Halborn. Masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait