Bitcoin Cs: Apa Itu Oracle di DeFi dan Peran Chainlink?

Keuangan Desentralistik alias DeFi (Decentralized Finance) yang sedang naik daun memerlukan “oracle” sebagai perantara antara data dan informasi off-chain dengan on-chain (di blockchain). Apa itu oracle dan seberapa besar perannya di DeFi? Yang popular, yakni Chainlink (LINK) patut disoroti.

Dalam konteks blockchain-aset kripto (Bitcoin Cs), pada prinsipnya oracle adalah peranti lunak yang disediakan oleh pihak ketiga. Ia memungkinkan smart contract dalam blockchain menarik data dari luar, seperti harga aset kripto secara real-time.

Oracle dibutuhkan sebab blockchain tidak menyimpan data secara on-chain. Data ini biasanya ditarik dari bursa kripto besar, seperti Binance dan Coinbase, yang memiliki antarmuka pemrograman sehingga, oracle bisa mengambil data.

Meski berlabel desentralistik, perusahaan DeFi saat ini mengandalkan oracle sentralistik disebabkan kurangnya oracle desentralistik yang cepat dan aman.

Oracle sentralistik berfungsi sebagai entitas tunggal yang menyediakan data, kelemahannya adalah dapat menjadi titik gagal tunggal atau diberi umpan data palsu.

Sedangkan oracle desentralistik menarik data dari berbagai sumber menggunakan Schelling point untuk menentukan data yang valid.

BACA JUGA  CCID Tempatkan Bitcoin di Peringkat ke-12 sebagai Blockchain Terbaik Sedunia

Oracle dapat berbentuk peranti keras atau peranti lunak, di mana peranti keras mengoleksi data dari dunia nyata dan mengubahnya menjadi data digital.

Oracle peranti lunak menarik data dari sumber daring, seperti bursa kripto.

Oracle dapat menarik data dari eksternal untuk dikirim ke smart contract, atau mengirim data dari smart contract ke sumber eksternal.

Oracle dibutuhkan dalam ekosistem DeFi sebab berperan sebagai perantara yang memastikan kepercayaan.

DeFi merupakan aplikasi layanan keuangan yang dibangun di atas blockchain, terutama Ethereum. Protokol DeFi yang kian tenar dapat berjalan dengan menghubungkan aset kripto ke instrumen keuangan konvensional yang dipatok terhadap dolar AS.

Penggunaan oracle memiliki permasalahan tersendiri, terkait respon yang lambat dan sentralisasi.

Data yang disediakan oracle langsung disuntik ke dalam smart contract, hal ini berarti oracle memegang posisi penting dalam hierarki smart contract. Sebab itu penting sekali oracle yang digunakan haruslah benar-benar absah datanya dan berespon cepat.

Saat ini, solusi oracle tersedia secara cepat tetapi tidak aman, atau aman tetapi lambat. Oracle desentralistik memiliki respon cepat tetapi tidak aman.

BACA JUGA  Negara Bagian Jerman Akan Bangun Pusat Penelitian Blockchain

Melalui mekanisme ShellingCoin, masing-masing sumber oracle melaporkan data seakurat mungkin. Tetapi mekanisme ini rentan terhadap kolusi dan bahkan penyuapan.

Oracle sentralistik termasuk aman tetapi pelan. Oracle jenis ini tahan terhadap beragam jenis serangan dan usaha manipulasi data lainnya.

Tetapi karena pertahanan tersebut, oracle sentralistik dapat memakan waktu berminggu-minggu untuk mengirim data valid. Resiko memakai oracle seperti ini adalah resiko pihak ketiga dan kemungkinan peretasan yang tinggi.

Permasalahan oracle dalam DeFi dapat diatasi dengan keamanan tangguh berdasarkan game theory.

Oracle blockchain rentan terhadap serangan peretas yang memanfaatkan anomali harga. Memang, oracle tidak termasuk dalam mekanisme konsensus blockchain sehingga keamanan blockchain tidak meliputi oracle.

Peran Chainlink Dianggap Penting
Pengembangan oracle saat ini diusung oleh beragam platform seperti Chainlink, Band Protocol dan Compound.

BACA JUGA  10 Crypto Menarik Selain Bitcoin (BTC)

Chainlink telah bermitra dengan Google, Oracle Corporation, Gartner, Blockchain Service Network (BSN) asal Tiongkok dan juga SWIFT yang mengatur komunikasi global antar bank.

Saat ini, aplikasi DeFi terpopular yang memakai oracle adalah protokol peminjaman seperti MakerDAO, Compound, Uniswap dan Aave.

MakerDAO memiliki token DAI yang dipatok terhadap dolar AS, dan memakai oracle untuk menentukan harga aset.

Oracle mengirim data pembaruan harga untuk kemudian ditentukan harga median yang digunakan sebagai harga referensi pada MakerDAO.

Seperti MakerDAO, Compound adalah protokol dimana pengguna dapat memperoleh bunga atau meminjam kredit dengan agunan. Compound memakai oracle untuk mengumpulkan informasi harga aset yang kemudian dikelola oleh administrator, yaitu para pemilik token COMP. [cointelegraph.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait