5 Alasan Bitcoin Sebagai Aset Perusahaan

Ada sejumlah alasan Bitcoin sebagai aset perusahaan, salah satunya adalah BTC sebagai aset digital dan sebagai sebuah sistem berada di luar kendali negara secara langsung. Apa hal lainnya?

Bitcoin kini bukan hanya sebagai aset yang dipakai oleh investor individu atau sekadar eksperimen ideologi desentralisasi. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang mulai menambahkannya ke dalam neraca keuangan mereka. Apa alasannya? Berikut adalah lima alasan mengapa Bitcoin bisa menjadi pilihan yang tepat untuk perusahaan sebagai aset strategis.

1. Bitcoin sebagai Aset yang Stabil

Perusahaan besar seperti Strategy, Block, dan Samara Asset Group sudah mulai menambahkan Bitcoin ke dalam kas mereka. Kenapa? Karena Bitcoin memiliki pasokan terbatas (hanya 21 juta unit), yang menjadikannya aset yang lebih tahan terhadap inflasi.

Dibandingkan dengan uang fiat yang bisa terdevaluasi, Bitcoin bisa menjadi alat perlindungan nilai dalam jangka panjang. Biasanya, perusahaan menyimpan uang dalam bentuk obligasi pemerintah atau instrumen kas lainnya. Namun, di tengah inflasi dan utang yang terus meningkat, Bitcoin bisa menjadi alternatif yang menarik.

“Bitcoin adalah ‘uang yang paling keras’ (hard money) dan paling stabil di dunia,” sebut Samara di situs resminya.

Pada 15 Oktober 2024, Samara Asset Group pembelian Bitcoin sebagai aset perusahaan yang merupakan bagian dari strategi investasi utamanya, mengikuti jejak Microstrategy. Langkah ini membuat harga saham Samara melonjak hingga 10 persen ketika itu, menunjukkan optimisme pasar terhadap Bitcoin sebagai aset cadangan.

CEO Samara, Patrick Lowry, menegaskan bahwa Samara berambisi untuk menjadi pemain utama di pasar kripto dan teknologi inovatif, lebih dari sekadar mengikuti tren. Hal ini menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi Bitcoin dalam mengamankan cadangan aset perusahaan.

Samara Asset Group Ikuti Langkah Microstrategy Beli Bitcoin, Harga Saham Langsung Meroket

2. Melindungi dari Inflasi dan Risiko Mata Uang Fiat

Alasan kedua adalah soal inflasi yang tidak hanya berdampak pada konsumen, tetapi juga pada perusahaan. Kenaikan biaya, pelemahan mata uang, dan daya beli yang turun bisa menggerus kekuatan keuangan perusahaan. Di sinilah Bitcoin bisa membantu. Dengan jumlah yang terbatas dan sifatnya yang terdesentralisasi, Bitcoin bisa melindungi perusahaan dari inflasi.

Bitcoin juga tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah, seperti perubahan suku bunga atau intervensi bank sentral. Bagi perusahaan yang beroperasi di negara dengan mata uang yang tidak stabil atau terancam hiperinflasi, Bitcoin juga bisa menjadi tempat aman untuk mempertahankan nilai.

Tren naik adopsi Bitcoin, termasuk Bitcoin sebagai aset oleh perusahaan sejak tahun 2020.
Tren naik adopsi Bitcoin oleh perusahaan sejak tahun 2020. Sumber: Grayscale.

3. Kepercayaan Institusi Semakin Tinggi

Adopsi Bitcoin oleh institusi besar kini sudah terbukti nyata. Peluncuran Bitcoin Spot ETF di AS pada Januari 2024 lalu merupakan langkah besar dalam mengakui Bitcoin sebagai aset yang sah. Melalui ETF ini, perusahaan bisa berinvestasi di Bitcoin tanpa harus khawatir tentang pengelolaan private key atau penyimpanan aset secara langsung. Kelahiran instrumen investasi ini berkat peran serta kuat dari perusahaan dan institusi keuangan raksasa di AS, seperti BlackRock dan Fidelity.

4. Bitcoin Langka, Global, dan Mudah Diperdagangkan

Bitcoin berbeda dengan aset tradisional yang terbatas pada jam kerja atau pasar tertentu. Bitcoin bisa dipindahkan dan diperdagangkan kapan saja, di mana saja, karena bekerja dalam jaringan global 24/7. Ini memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas, karena lebih likuid untuk transaksi internasional. Selain itu, Bitcoin sangat langka. Dengan hanya ada 21 juta koin (mengadopsi konsep halving), kelangkaannya membuat Bitcoin bisa meningkat nilainya seiring waktu, terutama ketika permintaan semakin tinggi dan pasokan semakin terbatas.

BTC Menguat 30 Persen Setahun Pasca Bitcoin Halving 2024

5. Inovasi dan Visi Masa Depan

Bitcoin sebagai aset perusahaan lebih dari sekadar angka. Ini juga menunjukkan visi perusahaan yang berpikir maju. Mengalokasikan sebagian dana untuk Bitcoin memberi sinyal bahwa perusahaan tersebut mengikuti tren teknologi dan perkembangan ekonomi dunia, seperti digitalisasi uang dan desentralisasi keuangan.

Bagi perusahaan yang berfokus pada pasar digital atau inovasi, Bitcoin bisa meningkatkan citra merek mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka selaras dengan teknologi terbaru seperti Bitcoin Layer 2, Lightning Network, dan tren blockchain lainnya.

Menambah Bitcoin ke dalam kas perusahaan memang bukan keputusan yang mudah. Namun, jika dilakukan dengan hati-hati dan didukung dengan sistem keamanan yang tepat, Bitcoin bisa menjadi pelindung nilai terhadap inflasi, alat diversifikasi portofolio, dan peningkat likuiditas. Seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi Bitcoin dan regulasi yang semakin jelas, kita akan melihat lebih banyak perusahaan yang mulai memanfaatkannya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait