Blockchain Litecoin Tambah Fitur Privasi, Pakai MimbleWimble

Kabar baru muncul mengenai potensi penerapan fitur privasi untuk blockchain Litecoin (LTC). Charlie Lee, pencipta Litecoin, mengatakan melalui Twitter tentang potensi penggunaan “MimbleWimble” untuk menambahkan fitur privasi dan fungibility kepada Litecoin

Selain dikenal sebagai “perak” dan Bitcoin adalah “emas”, LTC juga dikenal memiliki peran tradisional sebagai lahan uji coba bagi Bitcoin. Sesuai dengan peran ini, Lee telah menyebut sejumlah kemungkinan untuk meningkatkan privasi transaksi Litecoin. Ia berkomitmen menghadirkan transaksi konfidensial dan fungibility Litecoin.

Dalam konteks ekonomi, fungibility adalah kemampuan nilai berpindah dari satu pemilik ke pemilik lain dengan kesetaraan maksimal. Sejumlah X emas murni sama berharganya dengan sejumlah X lain emas murni.

Transaksi yang lebih privat berarti transaksi yang lebih fungible pula, sebab uang digital yang privat dan sepenuhnya anonim bisa berpindah tangan tanpa ada tanda identitas berarti yang dapat ditandai menggunakan penjelajah (browser) blockchain. Sebab itu, fitur ini mampu menjadikan Litecoin lebih fungible dan dapat dipertukarkan.

Fungibility adalah satu-satunya fitur uang yang tidak dimiliki Bitcoin dan Litecoin saat ini. Setelah perdebatan skalabilitas sudah selesai, perjuangan berikutnya adalah di bidang fungibility dan privasi. Saya akan fokus menjadikan Litecoin lebih fungible dengan cara menambahkan Transaksi Konfidensial,” kata Lee.

Transaksi Konfidensial awalnya diciptakan oleh pengembang Bitcoin, Gregory Maxwell. Teknologi ini merupakan cara khusus untuk menyamarkan rincian sebuah transaksi, termasuk jumlah transaksi dan alamat penerima. Monero (XMR) sudah menerapkan transaksi konfidensial, dan konsep metode ini juga sudah diterapkan ke protokol privasi MimbleWimble.

Lee tampaknya akan menambahkan MimbleWimble ke Litecoin. Teknologi ini terbilang baru di dunia blockchain, sebab dikonsepkan pada tahun 2016, dan merupakan protokol blockchain yang mampu mencapai privasi tinggi dengan biaya disk space yang kecil. Penerapan MimbleWimble yang dirilis kepada umum sudah berjalan, yaitu Grin dan Beam.

Lee menyiratkan akan melakukan soft fork untuk menerapkan fitur baru privasi terhadap Litecoin. Hard fork yang acapkali kontroversial, di mana penambang dan pemilik simpul (node) dipaksa memilih antara dua rantai protokol blockchain yang berbeda, tidak dibutuhkan. Kunci dari soft fork adalah backwards compatible (dapat dijalankan oleh peranti lunak versi sebelumnya), sehingga penambang dan pemilik simpul bebas memilih menjalankannya atau tidak.

Kat Lee, ia sudah berkomunikasi dengan tim Beam tentang menerapkan MimbleWimble kepada Litecoin menggunakan extension blocks. Lee mengetahui Beam sudah menerapkan fitur keamanan untuk melindungi diri dari komputasi kuantum yang dapat mengancam keutuhan transaksi konfidensial.

Extension blocks merupakan cara yang pintar namun rumit untuk meningkatkan fungsionalitas blockchain bergaya Bitcoin, di mana Litecoin adalah salah satunya. Teknologi ini mirip dengan soft fork. Tetapi banyak pihak, termasuk pencipta extension block, masih berdebat tentang cara menerapkan teknologi ini secara benar dengan memperhatikan backwards compatibility.

Sebelumnya, Litecoin menjadi lahan uji coba Bitcoin ketika menerapkan Segregated Witness (Segwit). Litecoin memiliki ruang lebih leluasa untuk “coba-coba,” sebab kapitalisasi pasarnya jauh lebih kecil dibanding Bitcoin. Jika fitur privasi bisa diterapkan secara sukses kepada Litecoin dan terbukti stabil, Bitcoin bisa segera menyusul. [cryptoglobe.com/ed]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait