Bos Binance Changpeng Zhao Wanti-wanti Turbulensi Pasar Beberapa Bulan ke Depan

Bos Binance, Changpeng Zhao mewanti-wanti seluruh staf-nya, untuk mengantisipasi turbulensi pasar beberapa bulan ke depan. Peringatan itu disampaikan pasca penarikan besar-besaran di crypto exchange beberapa hari lalu.

Pada Selasa (13/12/2022), berdasarkan data dari Nansen, terdapat penarikan kripto sebesar US$8 milyar. Dibandingkan arus masuk hanya US$5 milyar. Itu terjadi selama kurun waktu 7 hari hingga Selasa lalu.

Menurut catatan Nansen, arus keluar bersih dari Binance, pada Selasa, mencapai US$3 miliar. 

Pernyataan Changpeng Zhao, selaku bos Binance, yang berusaha meyakinkan timnya, juga dilansir oleh Bitcoin.com

Menurut Zhao, Binance cukup kuat secara finansial untuk bertahan di musim dingin crypto.

Pada hari yang sama, Changpeng Zhao menulis cuitan di Twitter yang mengakui aliran dana keluar itu. Namun, dia bersikeras bahwa Binance pernah mengalami situasi yang sama sebelumnya.

“Beberapa hari kami mendapati penarikan bersih; beberapa hari kami memiliki simpanan bersih. Ini hal lumrah dalam bisnis,” katanya.

Namun, tak pelak kejadian ini membuat para investor gelisah, terutama setelah runtuhnya pertukaran crypto FTX, serta menyusul penangkapan pendirinya Sam Bankman-Fried, yang menghadapi tuntutan pidana federal.

Bloomberg mengutip dokumen berisi peringatan Changpeng Zhao (CZ), yang menekankan bahwa industri ini sedang melalui momen bersejarah di mana Binance berada dalam posisi keuangan yang kuat dan akan bertahan di setiap musim dingin kripto.

“Meskipun kami memperkirakan beberapa bulan ke depan akan ada turbulensi pasar, kami akan melewati periode yang menantang ini. Dan kami akan menjadi lebih kuat karena telah melewatinya,” demikian disampaikan bos Binance, Changpeng Zhao kepada tim. 

Dia juga menambahkan, bahwa keruntuhan FTX baru-baru ini telah menyebabkan banyak pengawasan ekstra dan pertanyaan sulit untuk perusahaannya.

Sementara itu Bos Binance, Changpeng Zhao mencoba menenangkan massa dengan mengatakan di Twitter, bahwa situasi sekarang sudah stabil.

“Sejauh ini tampaknya sudah stabil. Penarikan dana kemarin bukanlah penarikan tertinggi,” sebutnya.

Operasional dan Audit Keuangan Binance Kembali Dipertanyakan

Pasca keruntuhan platform kripto FTX, perhatian kembali tertuju pada Binance. Secara khusus operasional dan laporan keuangan.

MarketWatch melaporkan, perusahaan yang menjalankan bisnis di luar kantor di Timur Tengah, Karibia, Asia, dan tempat lain, tidak pernah merilis laporan keuangan yang diaudit.

Senada, pihak investor telah meminta Binance untuk lebih transparan soal asetnya. 

Binance kemudian merilis laporan proof of reserve yang mengklaim memiliki rasio cadangan 101% dari firma akuntansi dari Afrika Selatan Mazars, pada bulan lalu. Itu berarti memiliki aset yang cukup untuk meng-cover simpanan pelanggan.

Laporan audit tersebut ditujukan kepada Binance Capital Management di British Virgin Islands, yang menguraikan in-scope assets Binance, termasuk spot pelanggan, opsi, margin, kontrak berjangka (futures), dan akun pinjaman yang tercatat di blockchain utama, termasuk Bitcoin, BNB Chain, dan Ethereum.

“Laporan itu didasarkan pada prosedur yang disepakati,” kata Mazars, tetapi menambahkan bahwa laporan itu tidak mewakili kelayakannya.

Hanya saja, Mazars, firma audit yang digunakan Binance, mengatakan dalam laporan November, bahwa perusahaan tidak mengungkapkan pendapat atau kesimpulan soal jaminan.

Para kritikus mengatakan bahwa bukti cadangan belum cukup untuk memberikan jaminan.

Salah satunya menurut mantan Kepala SEC, John Reed Stark, mantan kepala Kantor Penegakan Internet Komisi Sekuritas dan Bursa, Kurangnya pengungkapan dan praktik audit standar tidak memadai untuk perusahaan sekelas Binance.

“Anda adalah perusahaan multi-miliar dan Anda tidak mempekerjakan auditor Empat Besar, memberikan semua nomor rekening Anda, dan meninjau prosedur risiko Anda? Itu lelucon,” kata Stark.

“Satu-satunya hal yang kita tahu pasti adalah bahwa kita tidak tahu apa-apa,” timpalnya.

Seorang juru bicara Binance mengatakan bahwa perusahaan menghubungi Deloitte, Ernst & Young, KPMG, dan PricewaterhouseCoopers. 

“Namun, mereka tetap ragu-ragu untuk melakukan audit atau laporan ‘bukti penahanan’ untuk setiap pertukaran crypto yang diadakan secara pribadi,” katanya dalam sebuah pernyataan. 

“Mazars memiliki pengalaman bekerja di ruang crypto dan melakukan analisis prosedur yang disepakati yang mirip dengan apa yang diterbitkan oleh pertukaran crypto Kraken,” imbuh juru bicara. 

“Ini adalah tes khusus untuk meninjau proses bisnis, daripada melakukan audit perusahaan secara penuh,” tulisnya.

Sebelumnya, Binance menjadi topik pembahasan karena jaksa AS sedang mempertimbangkan untuk menyelesaikan penyelidikan pencucian uang ke Binance dengan mengajukan tuntutan pidana terhadap eksekutif individu termasuk pendirinya, Changpeng Zhao.

Namun, Binance menyatakan regulator sedang melakukan tinjauan menyeluruh terhadap setiap perusahaan kripto. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait